Posts

Showing posts from June, 2024

Sekeping Kisah Di Bulan Mei day 21, day23,day 23

Image
 Besar Pasak Dari Pada Tiang Oleh:Es setyowatie Aku menghitung  uangku yang kutaruh di dalam dompet. Betapa aku terkesiap mendapati jumlahnya lebih kecil dari pengeluaran uang bulanan.  Waduh, bagaimana ini ? Kemana aku harus mencari tambahan untuk menutup kekurangannya. Tiba-tiba bel berbunyi diiringi dengan suara paket. Diulangi lagi suara yang sama, paket ...! Segera bergegas  menuju pintu pagar untuk mengcek, benarkah yang datang itu kurir.  Setelah sampai depan pagar ,itu memang benar kurir. Dia berdiri dan membawa  bungkusan hitam.  Dia menyapa," Pagi Mbak! Mbak Nadia?" Aku mengangguk kemudian menerima paket tersebut dan  kuserahkan uang padanya sebab jenis paketnya COD. Setelah aku cek barang yang terkirim adalah benar sesuai dengan yang kupesan yakni sebuah  sepatu  untuk jogging dengan promo beli satu dapat satu. Aku mencentang daftar belanja online sebagai tanda kalau barang sudah kuterima. Ternyata masih ada 8 barang yang belu...

Sekeping Ksah di Bulan Mei

Bukti Sebuah Janji Oleh : ESSetyowatie  "Vani beranikan dirimu, ayo katakan kepadaku, tiada kemarahan seandainya kau dusta,” kata Gumilang Vani bergeming, dalam hatinya bermonolog , " Kenapa kau tinggalkan aku tanpa kabar berita?”  “Kenapa kamu diam,” tanya Gumilang sekali lagi.  “Diammu membuat aku bingung dan aku tidak bisa mengerti apa yang kamu inginkan?” "Masih ragukah  kamu dengan diriku? “Jika  begitu, izinkanlah  aku untuk meyakinkan dirimu bahwa dalam hatiku masih selalu ada untukmu .” “Bagaimana caramu meyakinkan?” tanya Vani sambil melangkah mundur kebelakang tiga langkah. Namun, Gumilang tidak tinggal diam, ia tidak ingin  Vani menjauh , karena itu laki-laki itu maju juga tiga langkah Vani  tersenyum masam tetapi hatinya berdebar jantungnya berdetak cepat sebisa mungkin ia menguasahi diri agar tidak terlihat gugup. "Baiklah Vina Aku minta maaf  mungkin tidak adanya kabar membuatmu marah dan diamkan aku seperti ini. Aku punya alasa...

Sekeping Kisah di Bulan Mei ( hari 15,16, 17)

 Surat Masa Depan Oleh : Essetyowatie Aku membongkar kamar Bapak setelah 40 hari kepergiannya menghadap Sang Pencipta. Tujuanku untuk mengeluarkan barang yang tidak digunakan  dan disedekahkan pada orang yang memerlukan dan menyisakan beberapa untuk kenang-kenangan. Itu wasiat bapak yang pernah terucap  Aku terkejut menemukan sepucuk surat dengan perangko yang masih disegel. Kuambil surat tersebut dan rupanya itu sudah lama sekali, dilihat dari perangko dan tampilannya  yang sudah menguning.  Di amplop tertulis Untuk Fransiskaku tersayang. Hatiku mak deg, siapa ini Fransiska, sedangkan nama ibuku Hayati dan Ibuku sudah lebih dulu berpulang. Sempat terlintas prasangka buruk pada bapak, mungkinkah bapak mendua selama masih ada ibu. Buru-buru kutepis prasangka itu, atau mungkin ini kisah masa lalu yang belum selesai. Aku buka dengan tangan gemetar dan penasaran. Ada dua lembar surat. Fransiskaku tersayang Aku berharap engkau akan benar-benar hadir dalam hidupku. Ak...

Sekeping kisah di Bulan Mei👉day 10,13,14

  Ibu  Penyejuk Jiwaku Oleh:Ea Setyowatie Senyum  teduh itu telah merontokkan hati yang memanas. Langkah-langkah berani digenggam dengan sepuluh jari menyatu  dalam raga, menyalakan semangat juang meraih cita dalam hidup. Tiada pernah menolak kerja sekeras, sesulit apa pun,  tiada pantang menyerah dengan pijakan bahwa kerjaan yang dilakukan halal. Peluh bercucuran, terus melangkah menyelesaikan tugas dengan  semangat yang tak.pernah padam. Di pundaknya ada banyak beban tetapi tetap tersenyum sepanjang masa. Duka mendera tidak  di rasa asal buah hati tiada haus dan lapar. Dia terus berputar menelusuri jalan melingkar. Kadang jemu membelukar dalam benaknya namun, selalu  tiada pernah dihiraukan. Fokus pada tujuan merajut cita-cita yang dititipkan pada buah hatinya. Lelah seakan terbayar bila sampai di rumah  buah hati menyambutnya dengan ramah. Segelas minuman penyegar dahaga diaturkan sang putra putri. Anaknya yang  pemurah senyum selalu ...

Sekeping Kisah di Bulan Mei hari ke06-09

Image
 NostalgiaTelepon Coin Oleh:Es Setyowatie Aku membuka tasku untuk mencari hand phone  dengan  teliti tetap saja tidak ketemu. Oh, Tuhan, dimana HPku? Sejenak aku mengingat kembali, sebelum berangkat kerja. Satu persaru kejadian tadi pagi sampai saat ini aku telusuri kembali, hasilnya nihil . Aku tidak  bisa menemukan  memoriku yang mengarah kemana HPku berada. Padahal HP itu akan kupakai untuk menelopon orang rumah karena dokumen sangat kuperlukan dan ketinggalan  di rumah. Jarak rumah  dan tempat di mana aku berhenti sudah jauh sehingga jika mau kembali ke rumah bisa dipastikan akan terlambat sampai di kantor.  Anganku melayang ke masa lalu seandainya masih ada telepon coin tentu aku bisa memakainya untuk menelepon orang rumah. Namun,  rasanya mustahil karena telepon coin  sudah tidak ada. Keberadaanya sudah termasuk dalam sejarah  dunia komunikasi. Telepon coin  saat itu sangat memudahkan untuk berkomunikasi bagi yang tidak m...

Sekeping Kisah di Bulan Mei bagian ke4-6.

Image
 Kisah ke -4👉Teman Sejati Oleh:Es Setyowatie "Apakah Aku  bisa  bermalam di rumahmu, Heri?" tanya Tejo. "Apa?  bermalam di rumahku. Maaf,  tidak ada kamar kosong." Heri menjauh dari Tejo. Spontan Tejo  meraih tangan Heri " Ada apa lagi, tidak  perlu aku mengulangi perkataanku. Lepaskan atau aku berteriak pencopet." Secepat kilat Tejo melepaskan tangannya. "Kenapa  perlakuanmu seperti ini ? Bukankah  kita teman ?" tanya Tejo "Itu dulu, sekarang kita  tidak lagi teman karena kamu sudah pailit." Heri berlalu meninggalkan Tejo sendirian di pinggir jalan. Tejo bergeming mendapat perlakuan seperti itu.  Dia bermonolog," Jelek sekali karakter Heri, hanya mau berteman  disaat aku sukses, kemudian menjauh saat aku jatuh. Ternyata pertemanan Heri hanya sekulit ari." Kemudian Tejo menyelusuri  jalan   dan akhirnya ketemu masjid, maka masuklah  ke masjid untuk salat isyak.  Ketika Tejo menuju serambi masjid tiba -...

Sekeping Kisah di Bulan Mei

Image
 Kisah  ke-1👉Obrolan di Warung Kopi Oleh: Es Setyowati “Pak, kopi racikan satu!” Kata Ardi pada Pak Samun pemilik warung “Sampurna.” Pemilik warung itu menganggukan kepala dan bergegas meracik kopi kemudian menyajikannya “Ini kopinya Pak Ardi.” Pak Samun meletakkan secangkir kopi panas di atas meja. “Terima kasih, Pak! Tidak seperti biasanya, Kenapa warungnya sepi?” tanya  laki-laki yang baru pesan kopi itu. “Loh, Pak Ardi apa lupa, sekarang kan hari buruh Nasional. Para pekerja pada demo turun ke jalan menuntut hak -haknya. Jadi  jika mereka tidak ada  ya sepi,” jelas Pak Samun. “Pemasukan akan berkurang tentunya, Pak,” celutuk Pak Ardi “Ya begitulah, Pak.  Sebuah risiko yang harus di tanggung  para pemilik warung jika sepi pelanggan.” “Yang sabar, Pak, kita harus tetap semangat dan tetap mengharapkan berkah dari Allah. Gelombang kehidupan enggak bisa ditebak seperti sebuah misteri." Tiba -tiba  terdengar sayup-sayup suara orasi, semakin lama se...

Review Novel Bride By Blackmail

Image
Reveiw Novel BRIDE BY BLACKMAIL (PENANTIAN CINTA) Novel ini merupakan novel terjemahan.  Penulisnya CAROLE MORTIMER  Alih bahasa olehLing Liana Penerbit PT Gramedia  Jakarta Tebal buku : 225 halaman(versi e-book) ISBN-10:  979 -3962-6 Pertama diterbitkan  Agustus  2008 Novel ini mempunyai alur maju mundur Genre: Romance Penokohan: Tokoh utama:  Georgie: Tinggi ramping, rambut merah berpotongan pendek ikal di kening dan pelipis Jed Lord: Menjalankan bisnis keluarga dalam bidang perhotelan  Tokoh Pendukung: Susana Lowzon adalah kakak Andre Lowzon yang berprofesi sebagai model. Andrew: Pengacara yang mempunyaki sifat  seorang lelaki yang tidak rumit, begitu baik, begutu hangat, begitu pengertian dan begitu mudah percaya pada orang. Cerita dimulai dari pertemuan yang tidak terduga  Georgie dan Jed Lord saat Georgie  diajak berkunjung, Andrew tunangannya, ke rumah orang tua Andrew. Georgi  seorang penulis cerita anak dan Andrew adal...