Posts

Showing posts from December, 2022

Takdir ~Cerpen

Image
 Takdir Oleh:Endang Setyowati  Hidup itu sebuah pilihan, aku bisa menentukan mau jadi apa dan sejauh mana aku menguasahakannya insyaAllah  akan terwujud,dan menjadi seorang perempuan itu bukan pilihan. Sudah kehendak yang MahaKuasa. Tidak ada satu pun manusia di dunia ini bisa memilih terlahir sebagai perempuan atau sebagai laki-laki serta tidak bisa pula memilih orang tua mana  atau seorang ibu mana yang akan melahirkan aku. Aku tahunya beres saja, lahir dari seorang  ibu kemudian dididik dan dirawat menjadi orang-orang yang berguna.Bila terlahir perempuan akhirnya akan menjadi seorang ibu begitu juga sebaliknya bila terlahir laki laki kelak akan menjadi seorang ayah.  Menjadi seorang ibu adalah ketentuan dari Ilahi dan menjalaninya adalah kewajiban yang harus di lakukan dengan segenap tanggung jawab serta memberikannya dengan kasih sayang pada anak-anaknya. Seperti halnya Tya kini sudah menjadi seorang ibu dengan dua anak yang bernama Tio dan Randy, usiannya masih di bawah lima tahun

Kembalinya Matahari Menyinari Bumi

Image
  Kembalinya Matahari menyinari Bumi Penulis :Endang setyowati Kata-kata itu bagaikan vonis hakim di Pengadilan mengetuk palu pada pesakitan bahwa saudara Hardi mulai saat ini di PHK karena perusahaan tidak sanggup lagi memberi gaji. Dari hari ke hari omzet mengalami penurunan secara drastis semenjak pandemi merajai tanah negeri.  Mungkin sekilas kecewa hati Hardi tak terlihat karena wajahnya tertutup masker, sebuah styele baru selama pandemi menjadi tamu di negeri tercinta.  Hatinya gundah saat vonis PHK telah jatuh, terbayang anak istrinya di rumah menunggu hasil jerih payahnya sebagai kepala keluarga.  Apa yang akan dikataka pada istrinya nanti, ia bingung mencari kata yang tepat untuk menyampaikan berita ini Pesangon yang diberikan tidak seberapa dan tentu akan habis bila dipakai sehari hari. Kepala Hardi makin pening. Ingin rasanya ia pergi ke warung kopi  menyeruput kopi hangat untuk sekedar menenagkan pikiran. Akan tetapi lagi-lagi banyak warung yang tutup,  bukan karena  mereka

Di UJUNG TAHUN

Image
Di ujung Tahun Penulis:Endang Setyowati Desember bulan yang diguyur rinai hujan tak kenal waktu.Bisa di awal waktu,  saat sinar bagaskara sepenggalah, mentari di atas ubun-ubun, di akhir senja, atau di sepertiga malam. Dinginnya membasuh pada hati yang berusaha menyamarkan segenap  asa belum teraih. Merenung kembali perjalanan yang kian menepi sebelum benar-benar berhenti.  365 hari rentang waktu telah melangkah bersama anila dan teriknya sang surya. Terekam segala gerak terlukis pada dinding-dinding bisu  dengan setia mencacat tanpa jeda. Tangis,tawa, sedih, bahagia terkumpul dalam himpunan peristiwa kelak akan tersimpan dalam peti kenangan. Kendati hariku berjalan sesuai rencana tetapi masih saja ada celah yang membeku tak bisa teraih oleh jangkauan tangan dan pikiranku.  “Apakah tanganku terlalu pendek untuk meraih impianku yang telah kutulis?  Apakah pikiranku terlalu bebal sehingga tidak bisa mencari solusi dari masalah yang telah menghimpit?” tanyaku  pada dirimu. Kamu  hanya ter

Antara Aku dan Kamu

 Ketika ia  sampai tempat yang dituju, rumah bercat putih  itu tutup,  seperti tidak berpenghuni. Ia bertanya pada tetangganya depan rumah cat putih, apakah  ada orang di dalam atau tidak. Informasi yang diperoleh tuan rumah yang bernama Bu Surti ada di dalam. Kalau suaminya sudah berangkat kerja mulai lagi. Kemudian pagar yang terbuat dari besi diketuk pakai kunci  hingga berbunyi , teng, teng....  Dengan harapan agar tuan rumah bersedia membuka pintu dan memperbolehkan tamunya masuk. Namun usahanya sia-sia, yang di dalam hanya bergeming sehingga saat ketukan pagar berhenti, sunyi kembali.  Kali ini iya menambah ketukan agak keras dan memanggil si tuan rumah tetapi kiranya hanya dianggap angin lalu saja,  tiada jawaban yang bisa diharapkan.   Rupanya kesabaran si tamu sudah mulai habis, kembali ia mengetuk pagar dengan kunci diikuti dengan suara agak keras berharap bisa didengar. Si tamu skelihatan mulai jengkel. “Hai,  kamu ini bagaimana  telponku kau blokir dan sekarang aku datang j

Takdir

Takdir Oleh:Endang Setyowati  Hidup itu sebuah pilihan, aku bisa menentukan mau jadi apa dan sejauh mana aku menguasahakannya insyaAllah  akan terwujud,dan menjadi seorang perempuan itu bukan pilihan. Sudah kehendak yang MahaKuasa. Tidak ada satu pun manusia di dunia ini bisa memilih terlahir sebagai perempuan atau sebagai laki-laki serta tidak bisa pula memilih orang tua mana  atau seorang ibu mana yang akan melahirkan aku. Aku tahunya beres saja, lahir dari seorang  ibu kemudian dididik dan dirawat menjadi orang-orang yang berguna.Bila terlahir perempuan akhirnya akan menjadi seorang ibu begitu juga sebaliknya bila terlahir laki laki kelak akan menjadi seorang ayah.  Menjadi seorang ibu adalah ketentuan dari Ilahi dan menjalaninya adalah kewajiban yang harus di lakukan dengan segenap tanggung jawab serta memberikannya dengan kasih sayang pada anak-anaknya. Seperti halnya Tya kini sudah menjadi seorang ibu dengan dua anak yang bernama Tio dan Randy, usiannya masih di bawah lima tahun.

Pertemuan Tak Terduga

Image
Pertemuan Tak Terduga Penulis: Endang  setyowati  Aku sibuk menandatangani  novel baruku pada  jumpa fans di toko buku Mediapustaka untuk fansku. Setelah selesai kuucapkan terima kasih pada diriku atas pencapaianku hingga lahirlah novel ke-3 Segera aku  meninggalkan tempat, tetapi ada suara seseorang memanggil namaku. Suara itu tidak asing bagiku,  tapi mungkinkah?  Aku menengok ke sumber suara dan hati ku deg,  benarkah ini? Sosok  yang telah membersamaiku selama empat tahun,  kemudian begitu saja menghilang.  Aku bagaikan terpaku dengan besi  hingga aku tidak bisa bergerak beberapa detik. Beruntung aku segera bisa menguasi diri  senyumku menyapanya.  Dia menjawab sapaanku dan mengulurkan tangan untuk berjabat tangan.  “Apa kabarmu Rasty? Selamat atas  terbitnya novel ke tiganya. ”   “Aku baik tetapi ibuku kurang sehat, terima kasih atas perhatiannya. Bagaimana dengan kabarmu?”  Secara umum aku baik dan secara khusus aku sangat tidak baik. Rasty bisakah kita ngobrol  di cafe Philosoph

Terselubung

 Terselubung  Penulis :Endang Setyowati. Aku sungguh dibuat bingung,  kenapa tetanggaku yang satu ini berubah menjadi sangat baik sekali. Ia mengirimi makanan hampir setiap hari. Sebagai tetangga yang baik aku menerima saja pembeliannya Sebagai bentuk. Rasa syukur pada Allah juga untuk menghormati orang ya g memberi. Ada sebagian orang  yang tidak mau menerima pemberian orang lain, dengan berbagai alasan, sehingga memberikan kesan menutup diri. Perubahan yang mendadak tentu membuatku agak aneh saja terhadap nya.  Namun  demi menjaga perasaannya aku bersikap biasa seperti tidak ada yang kupikirkan tentang perempuan yang selalu berbagi itu. Ketika kubicarakan dengan suami tentang perubahan yang mendadak mengenai sikap tetangga  sebelah ia menanggapi mungkin mermereka sedang banyak rezeki sehingga   ingin berbagi terhadap sesama.  Benar juga sih, pendapatnya dan sangat masuk logika.  Karwna itu aku pun juga ketularan untuk berbagi.  Namun aku tidak berbagi setiap hari, hanya memang ada ke

Nasab Yang Kabur

Image
 Nasab yang Kabur Penulis :Es Setyowatie Hujan juga belum reda, masih cukup deras disertai angin dan petir. Padahal sudah waktunya pulang kerja, sehingga mau tidak mau Lingsa mesti menunggu agar hujan reda atau minimal agak reda.  Hanya masalah tidak nyaman saja kalau berkendara dalam situasi hujan deras. Belum lagi nanti genangan air yang ada dijalan, bisa-bisa kecipratan genangan air.  Ini memang bulan Desember jadi curah hujan cukup tinggi.Bagi Lingsa bulan Desember adalah bulan yang banyak kejadian penting yang berkaitan dengan dirinya. Mulai hal yang menyenangkan sampai yang menyedihkan.  Ulang tahun yang menyenangkan terjadi di bulan desember. Rezeki penompang hidup berupa pekerjaan di terima di bulan desember. Jatuh hatinya dengam sang pujaan juga dibulan Desember hingga sekarang mau mengenalkan pada ibunya juga di bulan Desember.  Perginya ayah kandung meninggalkan rumah juga di bulan desember, saat itu hujan deras dan teriakan Lingsa memanggil  Ayahnya untuk kembali tidak dide

CERMIS_Gadis Berpayung Hitam

 Gadis Berpayung Hitam Penulis: Endang Setyowatie Gerimis telah menyapa senja sehingga semburat jingganya tenggelam. Senja tak lagi indah  bahkan terlihat serem karena diwarnai gerimis yang terus membasahi hamparan bumi. Mendung pun semakin menampakkan warna kelam karena sebentar lagi akan memeluk malam. Biasanya menjelang magrib kalau gerimis lampu jalan sudah dinyalakan namun, akibat lampu mayi maka situasinya tambah gelap. Lengkap sudah kesunyian sore ini karena listrik padam. Apa yang harus aku lakukan? Seminggu yang lalu keluargaku baru pindah ke rumah ini. Sekarang posisi lagi di rumah sendiri mencoba mencari secercah cahaya saat listtik padam melalui lilin yang akan kunyalakan. Aku berputar-putar di dapur  untuk menemukan lilin tetapi hasilnya nol besar. Aku ingat betul lilin itu kusimpan dalam laci lemari yang terletak di dapur.  Bayangan kegelapan telah mendominasiku sehingga membuat  aku keluar dari zona nyaman demi seberkas cahaya.  Sunyi,  langkahku menuju toko yang jarakny

KEPERCAYAANKU RUNTUH ~CERMIN

Image
Cermin Kepercayaanku Runtuh Penulis Endang Setyowati Kulambaikan seiring senyum menghias bibirku. Lambaian itu dibalas hangat oleh Prawiro yang sengaja duduk dekat jendela, agar bisa melihatku saat kereta melaju menuju ibukota . Aku masih tetap berdiri memandang  kereta yang semakin lama semakin mengecil kemudian menghilang dari pandangan.  Kata -kata Prawiro masih terngiang di telingaku, ”Jangan khawatir, Lan aku akan tetap memegang janji yang telah  terucap.  Harapanku kita berdua sama-sama memegang janji. Kepergianku saat ini juga demi masa depan kita.”  Lani berjanji pada dirinya untuk memegang janji Prawiro. Air mata Lani mengalir bagaikan anak sungai yang deras menelusuri lembah pipi. Lani berupaya menghapus air matanya kemudian melenggang meninggalkan stasiun. Karena esok hari kembali dihadapkan pada   aktivitas rutin.  *** Lima tahun setelah  Prawiro merantau, hari ini Lani menerima kabar kalau Pujaan hatinya akan kembali ke kota kelahiran. Hati Lani berbunga-bunga laksana meka

JANJI

Image
 Janji Oleh :endang setyowatie  "Nanda,  Kamu tahu khan  Ayah mempunyai hutang cukup banyak pada Pak Rustam saat ibumu sakit kita kebingungan.mencari dana.berkah bantuan Pak Rustam uang untuk berobat ibumu bisa dibayar. . Namun,perlu kamu ketaui Ayah merasa kesulitan untuk membayar hutang itu."  "Iya, Ayah! Nanda paham, nanti  Saya bantu mencari dana untuk  membayarnya, Ayah. Kita cicil  setiap bulan  saat Nanda gajian. Ayah  tidak usah risau," ucap Nanda dengan sopan.  "Terima kasih Nanda atas semua bantuanmu dan kamu anak yang solehah. Tapi maksud Ayah tidak begitu. Kemarin Pak Kromo utusannya Pak Rustam bilang pada ayah,"Hutang Ayah dianggap lunas kalau Ayah bersedia menerima Idhang sebagai menantu. Ini berarti Nanda harus menikah dengan Idhang.Talu jika ayah menolaknya sesuai janaji akhir tahun ini harus sudah lunas plus bunganya.Bagaimana pendapatmu Nanda?" tanya ayahnya Nanda terperanjat memdengar yang dikatakan Ayahnya. Sesaat  suasana hening d

Puisi dan Cermin

 Rasa Sayang Penulis: Es Setyowatie  Aku duduk di teras sambil menyeruput teh hangat aroma melati.  Rasa hangatnya menyentuh  sesak dada yang perlahan mulai terasa ringan. Senyum tipisku  berkembang sedikit demi sedikit mulai menelisik betapa mudahnya sebuah hati berubah haluan.  Hanya saja hati ini selalu bertanya,  apa yang menyebabkan dirimu berubah haluan. Engkau bilang akan menjadikan aku bidadari untuk menghiasi hari-harimu.  Engkau bilang akan menjadikan aku sebagai pelabuhan terakhir dan mengukir kehidupan bersama. Hatiku berbunga-bunga waktu itu dan kupu-kupu berterbangan di jiwaku Akan tetapi setiap pertemuan engkau bercerita tentang bunga bunga lain yang mekar, terlihat indah dan membuat aku tidak mengerti padahal aku adalah bunga terindahmu. Perlahan bunga terindahmu dibakar api cemburu  dan memilih mundur tetapi engkau membiarkan  kelopak bunganya berjatuhan menyentuh embun-embun di tanah.  Seandainya saja engkau mengejarku dan menanyakan padaku sedikit saja tentu aku akan

TUJU HARI

Image
TUJU HARI Penulis :Es Setyowati Instrumem lagu unforgettable mengalun lembut memberi warna teduh kafe itu. Kebetulan lagu itu jadi favorit  Bisma dan Kunti, wah... mereka jadi teringat masa lalu yang datang dengan sendirinya. Keduanya berbincang di pojok kafe  Bisma," aku perlu waktu untuk berpikir mengambil keputusan ini. Aku ingin kita tidak bertemu agar keputusanku bisa murni tanpa bayanganmu."  "Oh, aku kira kau tak perlu butuh waktu lama, juga tak perlu menjauh dariku. Hilangnya kabar di antara kita dalam waktu  yang lama, apakah belum cukup untuk membuktikan bahwa kita layak untuk bersatu kembali,” ujar Bisma. Kunti  hanya bergeming sambil memandang Bisma kemudian menyeruput  good day freeze yang sudah tersedia di meja.  "Kenapa hanya diam Kunti?”  tanya Bisma. Kamu meragukan aku?.” Kemudian Bisma berdiri mengambil charger di dalam tasnya karena HP-nya sudah  lowbat harus segera  di cash  "Jangan mempunyai pikiran seperti itu Bisma, aku hanya bertindak ha

Persahabatan Karena Allah

  Tema: Persahabatan karena Allah Seharum Minyak Wangi dan Sepanas Pandai Besi Penulis : Endang Setyowati Kehidupan sosial mengantarkan seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain karena manusia  memiliki keterbatasan. Manusia selain sebagai makhluk sosial juga sebagai pribadi individual Kenapa bisa tergolong makhluk sosial? Karena pola kehidupan manusia itu saling membutuhkan. Mustahil manusia bisa hidup sendiri tanpa orang lain.  Kenapa pula bisa disebut insan individual?  Karena manusia terkadang ingin menyendiri untuk merenungkan apa yang sudah diperbuat.  Karena tanpa perenungan jiwa, jiwa akan selalu lapar .  sebagai imdobidi 2BermasyarKatSalah satu bentuk interaksi adalah menjalin persahabatan. Sangat mustahil bila tidak mempunyai sahabat.  Dalam bersahabat dikehidupan sehari hari sangat mempengaruhi pola pikir dan perilaku seseorang.Pengaruhnya sangat dahsyat. Seperti yang tercantum dalam hadis berikut “Perumpamaan kawan yang baik dan kawan yang buruk seperti seorang penjual

Mensyukuri Nikmat Allah

Image
 Tema: Percaya Diri Judul: Mensyukuri Nikmat Allah Penulis: Es Setyowatie  Dalam aktivitas sehari-hari banyak insan yang selalu merasa rendah diri,  karena takut dikatakan jelek tidak menguasahi masalah, tidak berguna atau bahkan dianggap tidak mampu melakukan pekerjaan dengan baik.  Sehingga apa pun yang  dilakukan selalu diberi label tidak bermutu.  Siapakah yang menempel label tersebut ? Parahnya label tersebut  datang dari diri kita sendiri dan tanpa disadari telah mengikis rasa percaya diri.  Kehidupan bisa terlihat dan merasakan kedamaian bila tercipta rasa saling percaya sepenuhnya.  Rasa  rendah diri, tidak mampu mengerjakan, selalu bimbang, sudah mendarah daging  dan kemudian yang terjadi hanya duduk -duduk meringkuk di pojok-pojok ruang tanpa menunjukkan karya nyata. Hal ini tentu sangat merugi bukan? . Bukankah manusia diciptakan Allah untuk memakmurkan  bumi?  Bagaimana mungkin bisa memakmurkan bumi Allah bila  kita selalu dibebani  prasangka terhadap diri sendiri  yang tid