TUJU HARI
TUJU HARI
Penulis :Es Setyowati
Instrumem lagu unforgettable mengalun lembut memberi warna teduh kafe itu. Kebetulan lagu itu jadi favorit Bisma dan Kunti, wah... mereka jadi teringat masa lalu yang datang dengan sendirinya. Keduanya berbincang di pojok kafe
Bisma," aku perlu waktu untuk berpikir mengambil keputusan ini. Aku ingin kita tidak bertemu agar keputusanku bisa murni tanpa bayanganmu."
"Oh, aku kira kau tak perlu butuh waktu lama, juga tak perlu menjauh dariku. Hilangnya kabar di antara kita dalam waktu yang lama, apakah belum cukup untuk membuktikan bahwa kita layak untuk bersatu kembali,” ujar Bisma. Kunti hanya bergeming sambil memandang Bisma kemudian menyeruput good day freeze yang sudah tersedia di meja.
"Kenapa hanya diam Kunti?” tanya Bisma. Kamu meragukan aku?.” Kemudian Bisma berdiri mengambil charger di dalam tasnya karena HP-nya sudah lowbat harus segera di cash
"Jangan mempunyai pikiran seperti itu Bisma, aku hanya bertindak hati -hati."
“Hati -hati yang bagaimana? Apakah selama ini kau menganggap aku play boy? Mempermainkan hatimu, menduakan hatimu? Tidak bukan?"
“Maafkan! Aku hanya ingin bertanya pada diriku sendiri. Apakah rasa yang ada sekarang ini hanya sebatas euforia saja apa bukan.
Aku pun juga akan memberi ruang kepadamu, benarkah rasamu padaku hanya sebatas euforia, apa memang cinta sejati. Aku tidak butuh waktu lama, hanya 7 hari untuk benar- benar menguji apakah perasaan ini sebuah cinta yang tulus atau hanya sekedar euforia semata."
“Aku sebenarnya keberatan atas permintaanmu ini! Tetapi mau bagaimana lagi, aku mengenalmu dari dulu ,kalau sudah punya keinginan lempeng saja enggak peduli jalan yang dilalui mendaki apa menurun belok kanan atau kiri. Kalau kamu membutuhkan waktu tuju hari, berarti kita akan bertemu lagi di kafe ini, tanggal 12-12-2020 pukul:16.00. Kalau kita bisa bertemu itu artinya kita memang ditakdirkan menjadi satu tapi kalau tidak ketemu ini pertemuan yang terakhir,”kata Bisma dengan serius. Kunti pun seakan terhipnotis oleh ucapan Bisma kemudian mereka keluar kafe diiringi alunan instrumen Unforgettable yang berkesan.
*****
Perenungan Kunti telah berakhir dan ia memutuskan untuk datang menemui Bisma di kafe. Sampai di halaman kafe pandangan Kunti diarahkan kesegala penjuru untuk mencari sosok Bisma. Ia melirik alroji di tangannya, jam 15.50. Oh, berarti masih ada waktu 10 menit kedepan jika Bisma ontime.
Sebaiknya aku masuk saja. Baru melangkah, tiba -tiba pundaknya di tepuk dari belakang. Dia kaget, terkejut setengah mati. Terkejutnya berubah jadi tawa bersama karena yang menepuk ternyata Bisma.
Gresik, 7 Desember 2022
Comments
Post a Comment