Kembalinya Matahari Menyinari Bumi
Kembalinya Matahari menyinari Bumi
Penulis :Endang setyowati
Kata-kata itu bagaikan vonis hakim di Pengadilan mengetuk palu pada pesakitan bahwa saudara Hardi mulai saat ini di PHK karena perusahaan tidak sanggup lagi memberi gaji. Dari hari ke hari omzet mengalami penurunan secara drastis semenjak pandemi merajai tanah negeri.
Mungkin sekilas kecewa hati Hardi tak terlihat karena wajahnya tertutup masker, sebuah styele baru selama pandemi menjadi tamu di negeri tercinta. Hatinya gundah saat vonis PHK telah jatuh, terbayang anak istrinya di rumah menunggu hasil jerih payahnya sebagai kepala keluarga.
Apa yang akan dikataka pada istrinya nanti, ia bingung mencari kata yang tepat untuk menyampaikan berita ini Pesangon yang diberikan tidak seberapa dan tentu akan habis bila dipakai sehari hari. Kepala Hardi makin pening. Ingin rasanya ia pergi ke warung kopi menyeruput kopi hangat untuk sekedar menenagkan pikiran. Akan tetapi lagi-lagi banyak warung yang tutup, bukan karena mereka tidak mau jualan dan telah mempunyai banyak uang tapi karena memang harus tutup demi mencegah virus yang menyebar. Duh, tambah sulit saja hidup ini kata Hardi dalam hati sejak pandemi menyatroni bumi ini
@@
Hardi meletakkan stop map biru di meja agak keras sementara istrinya lagi mencuci pakaian di belakang memakai mesin cuci cap tangan. Mendengar suara Hardi seperti membanting stop map Isna istri Hardi meninggalkan cuciannya beranjak menuju ruang tamu, mereka tinggal dirumah tipe 36 hanya memiliki dua kamar. Letak ruang tengah dengan belakang sangat dekat sehingga bunyi apa pun bisa terdengar jelas.
“Minumlah air putih ini, agar resahmu agak sedikit berkurang,” kata Isna sambil memberikan segelas air putih pada Hardi. Diminumnya segelas air putih hingga tandas.
“Aku gagal lagi mencari pekerjaan. Alih- alih dapat pekerjaan justru banyak perusahaan -perusahaan mengurangi karyawan seperti yang kualami,” ujar Hardi sambil mengusap wajahnya yang tidak perpeluh
“Maafkan aku Isna sampai saat ini belum mengantongi pekerjaan tetap.”
“Sabar mas hidup tidak selamanya di atas, selalu berputar seperti roda.”
Kemudian terdengar tangisan si kecil Rafi, membuyarkan perbincangam mereka
@@@
Setelah berjalan ke sana- ke mari mencari pekerjaan tak ada juga yang menyantol Hardi berhenti di sebuah gazebo yang dipakai untuk post keamanan. Post itu sepi tiada penghuninya. Disitu terdapat koran tertanggal kemarin. “Masih lumayan untuk dibaca meski sudah berselang sehari, ” batin Hardi.
Mata Hardi menjelajah isi koran dan pandangannya tertuju pada informasi bahwa saat ini sinar matahari sangat diperlukan untuk berjemur yang merupakan salah satu cara untuk mencegah tertular dan memperkuat daya tahan tubuh
Mata Hardi berbinar dan muncul ide di kepalanya ingin mencuri matahari kemudian akan menjualnya dalam amplop untuk mendapatkan uang. Ia mengambil cater untuk memotong matahari dan kemudian di masukkan dalam. Amplop yang berisi berkas lamaran pekerjaan
Kali ini wajah Hardi tampak semringah karena ada bayangan bagimana iya akan memendapat penghasilan tambahan sebelum memdapat pekerjaan tetap
@@@
Tak disangka kerja Hardi kali ini mendpatkan respon yang baik dari masyarakat karena mereka memang membutuhkan matahari untuk berjemur dan bisa dipasang di rumah sehingga rumahnya terang terus tetapi kalau malam hari mataharinya juga tenggelam
Berita Hardi menjual Matahari begitu saja viral. Sehingga dalam hitungan hari nama Hardi melambung di dunia maya. Kesempatan ini telah membuat banyak orang untuk menirunya. Kalau matahari diambil semua nanti akan gelab di siang hari
Ya begitulah kalau ada yang usaha bisa laris pasti banyak yang ingin mengikutinya seperti memakai istilah ATM, Amati Tiru dan Modifikasi
@@@
Lebih dari Tiga perempat matahari mulau berkurang dan tiba-tiba saja matahari hilang beneran dari langit tempat matahari bersinar sudah pindah ke rumah-rumah.
Secara tidak terduga pula dengan gelapnya siang otomatis fotosintesis tumbuhan hijau akan bermasalah. Bisa bisa tananam akan mati dan hewan pun akan sulit mencari makan
Hal ini telah membuat beberapa warga mulai gelisah karena kehilangan sayur hijau. Para satwa yang biasa beraktiviyas di siang hari tidak beraktivitas dikira masih malam. Kalau hal ini dibiarkan terus menerus maka akan punah kehidupa satwa dan flora
Disaat problema satu sudah diselesaikan timbul masalah yang lebih berat yakni tentang kehidupan dunia hewan dan tumbuhan
@@
Pagi hari yang masih gelap padahal sudah jam 00.08 karena matahari telah berpindah tempat di ruang- ruang rumah. Segerombolan satwa berprotes kalau matahari harus dikembalikan ke habitat semula, karena kalau keseimbangan alam rusak
Terjadi tarik ulur untuk memperebutkan matahari yang sudah di rumah dengan para satwa dan flora
Perdebatan sengit terjadi? Antara manusia, matahari, paa hewan dan tumbuhan.
Tidak.ada yang mau mengalah hingga muncullah badai yang memporak porandakan kebun- kebun
@@@
Hardi yang punya inisiatif untuk mengambil matahri sedikit banyak merasa bersalah dan hati nuraninya bertentangan
haruskah aku mengembalikan matahari atau tetap pada prinsip semula . Isna memberi masukan sebaiknya biarkan kehidupan berjalan normal siang hari mentari bersinar hingga tumbuhan bersuka ria bisa berfoto sentesis dan hewan nocturnal bisa tidur di siang hari.
Awalnya hardi tetap kukuh pada pendiriannya dan Isna terus memberi masukan bahwa kehidupan harus seimbang
Setelah memasuki perang batin yang hebat pandangan Hardi berubah dan bisa menerima saran Isna akhirnya eaeok hari Hardi mengumpulkan potongan matarari dan mengembalikan pada posisi semula. Tindakan Hardi diikuti yang lainnya hingga matahari kembali utuh sinarnya.
Comments
Post a Comment