Pengetauan Ibu Rumah Tangga

Pengetauan Ibu Rumah Tangga
Suatu kisah sederhana dibawah ini menggambarkan sebuah tipe  kedudukan wanita wanita sebagai ibu rumah tangga,karena  ia dituntut suatu kesiapan  dan persiapan diri dengan berbagai ilmu yang dapat dijangkaunya.
Di dalam problem rumah tangga dibutuhkan dasar dasar ilmu kesehatan,ilmu ekonomi, ilmu keuangan,pendidikan ,masak memasak, ketrampilan ,serta seni mengurus rumah.  tangga.

Sebagai contoh kami sajikan  sekelumit kisah Asmak binti Abubakar Siddiq,istri Azzubair Al-awwam..Asmak saudara kandung  Aisyah Ummul Mukminin(radiallahu anha) mendapat gelar 'Dzatun nitaqin,' dari Rosulul!o lah Saw.Ia menyatakan tentang dirinya, ,"Saya melayani Azzubair dalm sehala urusan rumah tangga, saya yang melatih kuda nya, memberikan makan dan minum,menjahit timba yang bocor,menyiram tanaman ,serta memanggulkan sendiri kacang kacangan.

Itulah  Asmak radiallohu anha  yang terkenal  peranannya dalam sejarah Hijrah Nabi  Saw. Sebagai Dzatun  Nitaqain'', yang merrobek stagenya  memjadi  dua bagian.
Satu bagian  sebagi pengikat bekal nabi dan ayahnya yang pergi berhijrah dan satunya   lagi untuk dirinya

Tegasnya,kaum wanita diperkenankan bekerja di luar rumah .Namun keterpaksaan ini harus memiliki batas,jangan sampai ia terlarut dalam imajinasi yang menggambarkan
 individunya sebagai bagian dari kaum  pria.
Ia harus tetap berada  pada posisi karakteristik kewanitaannya.,baik kepribadiannya,cara busananya ,kesopanannya, dan keanggunan di dalam melakukan tugasnya,serta berusaha menyudahi masa keterpaksaannya secepat mungkin.
Kepada setiap anggota masyarakat dituntut untuk melindungi  kaum wanita, dalam pengertian memberikan prioritas guna  mempermudah melaksanakan  tugas dan kewajibannya,serta melindungi darikegelinciran yang tidak terpuji.

Islam meletakkan  segala permasalahan  pada tempatnya yang alami,Ia tidak bersifat kaku pun tidak melentur,peraturanan sangat realistis.
Perlakuan undang undang diselaraskan dengan, watak ,kondisi dan situasi manusia itu sendiri.Jika seorang wanita tidak harus ke luar rumah,bukan berarti agama yang melarangnya.,namun situasi, dan kondisi yang meliputi wanita itu  amat realis.
Seandainya ia di izinkan keluar,maka hal  ini adalah sesuatu keadaan terpaksa yang  wajib ditunaikan dengan keterpaksaannya

Maka ia harus menjaga kepribadiannya ,berbusana sopan menutupi iaurot guna mencegah lirikan mata keranjang dan menghindari kecurigaan khalayak,bahwa kebutuhan keluarnya itu tidak  bertujuan melakukan perbuatan perbuatan yang amoral.

Dengan mempertahankan kepribadian dan keanggunannya akan memberikan suatu penilaian tersendiri dan menggolongkannga  kesederetan wanita terhormat  yang ke luar rumah karena keterpaksaan,maka ia wajib di bantu dan dilindungi kehormatannya



Sumber:
Repost:dari buku wanita harapan Tuhan
Prof.Dr.M.Sya'rawi,cet9




Comments

  1. Dan menjadi wanita di zaman sekarang sangat berat godaannya apalagi yg ada hubungannya dgn pergaulan. Semangat menulis mbak....

    ReplyDelete
  2. Harus tetap bisa patuh aturan ditengah cobaan yg dihadapi. Semangat mbak

    ReplyDelete
  3. Aku jd ingin tanya. Pengetauan atau pengetahuan? Heheh

    ReplyDelete
  4. Mbak benahi typonya ,
    Anyway tulisannya memotivasi ibu rumah tangga seperti ku

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Reading Slump

Parenting Memahami Anak Usia Dini

Sehat ala Rasolullah Bisa Hidup Tenang