JALAN TETAP TERBUKA

JALAN TETAP TERBUKA
Tanatangan pekan terakhir episode 4
Cerbung


"Kapan Nizar bisa memulainya ,Bu?."
"Selama ini kan Nizar setiap hari melihat ibu mengerjakannya, tentunya sudah mengetaui seluk beluk di laundry ini, hanya sekarang harus memperhatikan dengan lebih jeli dan teliti lagi, supaya  bisa lebih memahami ,mungkin  selam ini melihatmu hanya sambil lalu saja."

"Ibu memberimu waktu 2 minggu untuk mengamati dan mempelajarinya dengan baik.
Kalau  ada yang belum jelas dan belum paham nanti bisa ditanyakan lagi. Dalam wakyu 2 minggu kalu sudah paham bisa segera dimulai, tetapi seandainya belum paham ada toleransi waktu 3 hari. Mulailah belajar mengatur waktu  dengan baik.
Dan manfatkanlah setiap detik waktu dengan sesuatu yang bermanfaat.

Ternyata  Nizar  bisa memahaminya dengan lebih cepat. 2 minggu waktu yang diberikan bagi Nizar sangat longgar sekali. Hanya dalam  waktu satu minggu  semuanya sudah bisa  dipahami dengan  baik.

Segera setelah  selesai sarapan pagi , Nizar dan adik adiknya berpamitan untuk berangkat sekolah. Mereka selalu salim dengan ibunya ketika berpamitan ke sekolah.
Kali ini Nizar berpamitan smbil  berkata pada ibunya.
"Ibu , Nizar sudah siap, untuk  memulai pekerjaannya."

"Benarkah?.".

"Cepat sekali caramu memahami, alhamdulillah kau hebat . Anak anak ibu hebat semua."

Nizar tersenyum lega  mendapatkan  respon ibunya yang spontan.
Begitu pula sebaliknya , ibunya tersenyum bahagia.

"Eh ..kak Nizar hebat,"  Adiknya menambahkan pula
"Nanti adik boleh bantu ya kak ?."

'Ya semua boleh membantu," Jawab Nizar

"Kalian memang adik adik yang pinter dan mengerti. Ayo tos dulu."
Adiknya menyambut dengan semangat dan mereka tertawa bersama.
"Sudah , sekarang waktunya berangkat sekolah, tidak adakah yang ketinggalan?," Kata ibunya.
"Tidak ada bu," mereka menjawab dengan kompak.
Akhirnya  ucapan salam melepas kepergian mereka menuntut ilmu.


#Tantangan 1 episode 4
#pekan terakhir
#one day one post
#ODOP7


Comments

Popular posts from this blog

Reading Slump

Parenting Memahami Anak Usia Dini

Sehat ala Rasolullah Bisa Hidup Tenang