Senandika-Secangkir Teh Hangat di Pagi hari
Secangkir teh hangat di pagi hari
By:Endang Setyowati
#senandika Oktober
Asap masih mengepul dari secangkir teh di meja pagi ini. Itu menandakan bahwa bahwa teh itu masih panas. Aku duduk di kursi menunggu teh itu menjadi hangat untuk di minum. Tiba- tiba saja aku teringat pada sosok dirimu yang pernah hadir dan mengisi hatiku. Kita sama -sama menyukai teh hangat.
Menikmati teh sambil ngobrol. Ada saja cerita darimu tentang apa saja. Kau yang piawai dalam berbicara sedang aku tidak begitu pandai berbicara atau pendiam, aku lebih suka mendengarkan lawan bicaraku. Karena dengan mendengarkan aku akan lebih banyak mendapatkan masukan dan bisa mengambil kesimpulan yang dibicarakan.
Aku sangat senang demikian juga dirimu, kita berlama-lama mengobrol. Kita adalah sepasang kekasih, tetapi aku juga tidak tahu itu benar apa tidak, sementara dirimu juga tidak merespon kabar burung itu. Kamu hanya mengatakan biarkan waktu yang menjawabnya.
Kamu tahu waktu tidak akan habis selama kehidupan masih berjalan. Jawabanmu waktu itu mengisyaratkan sesuatu yang belum pasti. Ya, memang hidup penuh dengan ketidakpastian, tetapi apa salahnya kalau kau memastikannya dan berusaha untuk mewujudkannya, setelah itu biarlah takdir yang bekerja. Aku mencoba membawa pembicaraan kearah sesuatu yang pasti, tapi jawabanmu tetap seperti itu biarlah waktu yang menjawabnya.
Aku hanya tersenyum simpul mendengarnya, karena aku sendiri juga tidak bisa apa-apa, aku juga merupakan bagian dari waktu yang berjalan dan biarlah semua mengalir, nanti pasti ada jawaban atas sebuah pertanyaan. "Tunggu sajalah," katamu
Aku memegang cangkir teh ternyata tehnya sudah siap diminum. Aku nikmati seteguk demi seteguk teh hangat membasahi tenggorakan yang kering hinga rasa hangatnya mengisi seluruh jiwaku. Rupanya aku akan selalu mengingatmu bersamaan dengan teh hangat di pagi hari karena, teh hangat akan setia menemaniku menyambut pagi selama hayat masih di kandung badan
Apakah kau juga mengingatku? Mengingat atau tidak untuk saat ini hanya engkau yang tahu karena, yang pasti aku juga membawa kenangan ini. Sekarang kau berada di seberang angin, mungkin hanya aroma wangi teh dengan kepulan asapnya yang akan menyapamu. Aku tersenyum manis mengingatnya, semoga wanginya teh dan senyum manisku bisa sampai di hadapanmu bersama hembusan angin. Sehingga kesejukan yang akan mengakirinya.
Ruang hati, 11Oktober 2020
#senandika
#senandika oktober
Comments
Post a Comment