Cerpen- Sepasang Selendang

 Sepasang Selendang 

By:EsSetyowati







Mata Santi terlihat sembab. Semalam tangisnya tak kunjung reda. Tidak bisa menyembunyikan duka, akibat gugurnya Kang Bayu di medan perang. Kabar itu disampaikan Kang Seno sore kemarin dan menyerahkan  titipan dari Kang Bayu sebelum gugur, yakni  sebuah selendang merah.

Tentu saja Santi mengenali benda itu. Sebuah selendang yang dibawa Kang Bayu ke mana  saja pergi bila Santi tidak menyertainya. sedangkan  Santi membawa  selendang putihnya. Selendang itu sepasang, berwarna merah dan satunya putih.

Selendang itu memiliki makna yang dalam bagi keduanya. Merupakan simbol  perjuangan tanda ikatan cinta mereka. Kini selendang merah masih dalam genggaman Santi dan basah oleh air matanya. 

Alam pikirannya kembali beberapa tahun yang silam. Saat keduanya mengikat janji untuk sehidup semati. Tidak ada barang mewah untuk saksi kecuali selendang itu.

Usai acara itu Bayu mengatakan, "bahwa dirinya akan selalu setia sampai akhir hayatnya dan  menjadi satu dengan Santi, tetapi memberikan dua perlindungan. Satu, karena seorang pejuang maka akan selalu setia pada negara, nyawa pun menjadi taruhan, dan kapan pun dibutuhkan akan berangkat. Yang satunya sebagai seorang suami akan melindungi keluarganya. Waktu itu bayu mengeluarkan selendang merah dan selendang putih diberikan pada Santi."

"Santi, sekarang kita sudah menikah. Namun, kita berada dalam situasi perang dan aku adalah seorang pejuang. Setiap saat Kang Bayu bisa berangkat ke medan perang. Tapi jangan kuatir, aku akan membawa selendang merah untuk mengingatmu dan selendang putih akan menjagamu saat aku berperang. Dengan begitu walaupun, kita berjauhan masih saling mengingat dan terasa dekat."

"Baik Kang Bayu, Aku akan senantiasa mengingat ini."

Keduanya saling melempar senyum. Kemudian Bayu mengelus lembut rambut istrinya.

Santi kembali tersadar saat jam dinding di rumahnya berdentang 12 kali. Itu pertanda sudah jam 12  malam, tetapi matanya juga belum bisa terpejam .... Lantas merapikan selendang merah dalam genggamannya itu dan menyatukan dengan selendang putihnya. Memang Kang Bayu sudah pergi tapi simbol yang diberikan tidak akan berpisah dan terus akan menyatu. Hanya doa-doa yang bisa sampai pada Kang Bayu.Selamat jalan Kang Bayu, kepergianmu untuk membela negara termasuk mati sahit, doaku akan terua mengalir untukmu kang Bayu. Santi Menggengam erat selendang merahseakan enggan untuk melepasnya.


Gresik,25 February 2022

#MBO



.


Comments

Popular posts from this blog

Reading Slump

Parenting Memahami Anak Usia Dini

Sehat ala Rasolullah Bisa Hidup Tenang