Menukar Hati

 Menukar Hati

By:Essetyowatie




Suara gamelan itu menggema memenuhi telinga Mundi. Seakan memukul  hebat telinga Mundi. Ia ingin menyumbat telinganya, agar suara gamelan itu tidak masuk ke gendang telinganya. 

Sehebat apa pun ia ingin menyumbat telinganya, ia masih tetap bisa mendengarnya karena letakmya hanya dua rumah dari tempat Mundi tinggal. 

Ingin rasanya ia meninggalkan dunia ini bila saja tidak ada perhitungan hisab setelah kehidupan dunia ini. Bagaimana pun ia masih takut dosa, bahwa mengakiri hidup itu tidak boleh. Sesulit apapun problema hidup ,sebisa mungkin harus dijalani di sinilah letak arti hidup yang sebenarnya begitulah 


Ing8n ia menutup matanya, agar tidak bisa melihat tamu yang masih berdatangan mengucapkan selamat pada mempelai. Ya, hari itu adalah hari bahagia bagi pasangan Dewi dan Eko. Keduanya tampak bahagia dan senyumnya selalu mengembang menerima ucapan selamat dari para tamu dan sahabat, tetangga, kerabat yang menghadiri upacara pernikahannya. 

Tapi tidak untuk Mundi, hari bahagia Dewi  dan Eko merupakan hari kejatuhan baginya , pasalnya Eko adalah mantannya dan Dewi adalah sahabatnya. Hatinya hancur berkeping-keping menyaksikan mereka berdua berbahagia.

Mundi  tidak sanggup datang menyaksikan hari bahagia mereka, Dia hanya duduk diam di teras rumahnya dengan pandangan kosong. Matanya sembab dan membengkak. Wajahnya muram. 

Bayangan Masa lalu bersama Eko  datang dan pergi begitu saja. Hatinya sangat teriris mana kala mengingat masih bersamanya. Eko, begitu mudahnya  berpindah kelain hati. 

Yang Mundi tidak mengerti kenapa pindahnya ke hati Dewi tidak ke lainnya. Dan kenapa Dewi juga begitu tega menyakiti hatinya. Padahal Dewi adalah sahabatnya yang sangat baik, yang bisa mengerti dirinya. 

Saat ada masalah dengan  Eko pada Dewi lah curhatnya di keluarkan.Namun siapa sangka di balik semua itu  malah menggunting dalam lipatan. 

Ibunya sangat terpukul melihat kondisi Mundi saat ini. Sebagai seorang Ibu bisa merasakan penderitaan hati yang dialami anaknya. Ibunya hanya bisa menghibur dan menyemangati. 

Saat ini Mundi  butuh waktu untuk menetralkan semuanya.Menetralkan rasa yang masih ada.Menetralkan rasa benci yang timbul atas peristiwa itu. Berbagai rasa teraduk jadi satu yang terus berperang dalam hatinya. Hanya itu yang bisa di lakukannya.

Gresik,04022022



Comments

  1. Jika bukan sahabat yang dinikahinya, mungkinkah hati kan bisa sedikit menerima.
    Hm, ini fiksi kan? Hehe ....

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Reading Slump

Parenting Memahami Anak Usia Dini

Sehat ala Rasolullah Bisa Hidup Tenang