Orang Pilihan

 Orang Terpilih

By:easetyowatie

Perlengkapan  berangkat ke Balikpapan sudah siap. Perjalanan kali ini bertujuan untuk  mengadakan  tender  proyek hotel berbintang .  Menurut Mas Raharjo  pesawat  yang akan ditumpangi adalah pesawat Angrek Air take off  5.50 WIB. Entahlah tidak seperti biasanya . Mas Raharjo yang biasanya on time kali ini tidak bisa tepat waktu.Sudah dibangunkan lebih awal tapi tetap ngak bisa. Alhasil kalau begini bisa terlambat sampai bandara. 

 

"Mas, mari berangkat! sudah jam 04.00," ajak Shinta

"Baiklah, sudah siaap!  Tidak ada yang tertinggal?" 

"Siaap Mas!

 Ketika mau mengunci pintu, Raharjo sakit perutnya,  rasanya mules.

"Shinta  !  Perutku mules, ke  kamar mandi dulu."

"Baiklah Mas."

Dalam hati Shinta, ya Tuhan semoga semuanya baik baik saja, meskipun hatinya gelisah. Karena merasa perjalanannya kurang menyenangkan

 "Lama juga  Mas Raharjo, semoga sakitnya tidak serius."  Shinta bermaksud  mengetuk pintunya ... namun, tiba -tiba Raharjo muncul

"Gimana Mas, sudah membaik kondisinya?"tanya Shinta cemas

"Sudah! hanya mules biasa," katanya dengan wajah semringah

Keduanya berangkat, mobil melaju ke jalan raya , masih ada  waktu. Tetapi,  5 meter di depan mereka jalannya  macet,  orang-orang berkerumun . Ah ... macet total. Raharjo menarik napas panjang ,ada rasa kesal terlintas di wajahnya. Shinta berusaha semaksimal mungkin mencairkan suasana.

"Sabarlah Mas. Semua diluar ekspektasi kita. Semoga semuanya baik-baik," Shinta berharap

" Semoga saja bukan kecelakaan, kalau kecelakaan bisa lama"

"Lha! Petugas kepolisian datang.Waduh ... kecelakaan! Bagaimana ini? semoga lekas cair  antriannya."

Saat antrian  cair, Raharjo langsung tancap gas namun,  seperti oleng. Perlahan menepi dan memeriksanya.

"Ya Allah , bannya kempes!"

 Raharjo  bertindak cepat mengganti  ban. Alhamdulillah, akhirnya bisa.

"Shinta , semoga kita bisa ikut Take off," ujar Raharjo harap-harap cemas.

 Kekuwatiran Raharjo benar, dirinya terlambat,  pesawat sudah Take off. Penerbangan kedua jam 11.00 WIB ,sangat mustahil  bisa ikut tender. Lenyap sudah harapan

"Shinta, satu harapan  lepas. Ma'afkan Mas." 

"Tidak mengapa Mas,  ada kesempatan  lain. Berbaik sangka semoga ada hikmah dibaliknya," kata  Shinta menghibur

 Di perjalanan pulang mereka  kaget, mendengar radio Suara Mahardika, pesawat  Angrek Air, take off 05.50 dari Bandara Juanda menuju Balikpapan hilang kontak.

Grsk,131121

Comments

Popular posts from this blog

Reading Slump

Parenting Memahami Anak Usia Dini

Sehat ala Rasolullah Bisa Hidup Tenang