Senandika,Secangkir Teh Hangat

 Secangkir Teh Hangat




By:Endang Setyowati


 Semburat jingga telah menampakkan warna yang jelas diufuk timur.Perlahan bola emas itu begulir meninggalkan  peraduannya menerangi alam semesta. Gelap telah berlalu digantikan cerahnya pagi. Biasanya aku selalu menyediakan teh hangat untuk sekedar mencairkan tubuh yang membeku oleh dinginnya malam. Sehingga daksa akan siap menyambut sebanyak aktivitas yang telah menunggu.

Paduan aroma yasmin menyatu dengam teh  memberikan efek relaksasi pada jiwa. menenangkan sejenak kala ada problemmu yang mendera. Aku sangat menyukai teh tubruk hangat.Apakah ada yang tahu apa itu teh tubruk? Teh tubruk itu racikan daun teh kering  beserta ranting  di masukkan  ke dalam cangkir , kemudian dituangkan air mendidih dan di tutup. Dibiarkan air menyatu berbaur  dengan teh. 

Aku mengenal teh tubruk dari kecil ,karena keluargaku menyukainya. Akupun sangat suka kala minum teh itu, terus menggigit ranting teh  memberikan sensasi tersendiri. Teh tubruk itu pun aku sajikan kalau kau bertandang ke rumahku. Aku bisa melihat dirimu juga suka saat menyesap teh tubruk. Rasa manisnya seakan menandakan bahwa hidup itu memang ada manisnya dan gigitan ranting teh yang  terasa sedikit sepet memberikan gambaran bahwa hidup itu selalu silih berganti berputar. 

Sampai hari inipun aku selalu minum teh hangat,  saat hamgatnya menyentuh tenggorakn  rasanya kehidupan terasa indah.Bahkan dinginnya pagi bisa sedikit teratasi. Harapan yang pupus seakan bisa kembali bersemi. Laksana musim hujan yang mengguyur bumi gersang  kemudian menjadi hamparan hijau yang aduhai. Dan kamu tahu setiao sesapan teh itu selalu menghadirkan bayang bayang yang telah terpendam. Aku senang bayangan itu timbul tenggelam dalam ingatan.

Apakah dirimu juga masih memyukai teh hangat di pagi hari atau menjelang dini hari? Kalau masih suka tentu kau punya alasan tersendiri. Hanya saja aku berpikir ,bila kau masih memyukai teh tentu suatu saat langkah itu akan bertemu entah dimana , atau mungkin di sebuah resto berbintang lima,  atau di deretan  pedagang kaki lima. Entahlah ,bagiku semua fatamorgana terlihat ada namun,daksa tak bisa menyapa. Apakah kau tahu bersama dengan kepulnya asap teh ,sebuah rasa juga ikut tersita.

 Aku tersadat alam semesta dibawah kendaliNya. KePada-Nya semua bermuara ,termasuk seribu harap itu.


Gresik, 10022022


Sumber gambar:googel [ www.wowkeren.com]








Comments

Popular posts from this blog

Reading Slump

Parenting Memahami Anak Usia Dini

Sehat ala Rasolullah Bisa Hidup Tenang