Tetangga Oh Tetangga

 Tetangga oh Tetangga

By:Endang setyowati

Hidup bermasyarakat itu  gampang gampang susah ya. Untuk mewujudkan masyarakat yang  damai dan sejahtera di awali dari lingkungan terkecil dimasyarakat yakni keluarga. Melebar sedikit ke tetangga. Agak luas dari tetangga adalah Dasa wisma, biasanya untuk mengakrabkan dan mengenal lingkungan di sekitar rumah.


  Lingkup yang agak besar yaitu Rukun Tetangga atau RT, baru kemudian RW atau Rukun Warga. Dari interaksi di sini banyak sekali peristiwa yang bisa untuk  melihat diri dan lingkungan sosial yang bisa  dipetik hikmahnya guna  menjalani hidup yang lebih bahagia di tengah-tengah anggota masyarakat. 


Tetangga adalah bagian terdekat  dari kita, dan kita pun juga berperan sebagai tetangga  bagi lainnya. Menempatkan diri dalam hidup bertetangga mesti banyak mengedepakan rasa atau kepekaan, sedangkan logika diperankan lebih sedikit. Kenapa bisa begitu? Sebab, dengan kita mengolah kepekaan maka  bisa saling hidup damai berdampingan dengan beragam adat dan kebiasaan orang disekitarnya. Jagalah hubungan yang baik dengan tetangga. berikan hak tetangga dan jangan menjadi budak egoisme atau mau menang sendiri.  Karena bila hubungan dengan tetangga baik, hidup kita juga akan baik dan tenang namun, bila hubungan dengan tetangga kita tidak baik membuat hidup seperti di neraka. 


Lantas bagaimana agar tetangga  baik pada kita dan kita bisa baik dengan tetangga? Dimulai dari mana agar kehidupan bertetangga laksana surga? 


Mengutip sebuah quote "Bila ingin mengubah dunia, mulailah dari dirimu sendiri."  Saya lupa quote ini dari mana sumbernya karena sudah lama membacanya. Menarik kesimpulan dari quote tersebut, tentu untuk  memulai kehidupan yang baik dengan tetangga bisa di mulai dari diri kita sendiri sebagai anggota keluarga yaitu saling menyayangi antar anggtota keluarga. Saling memperhatikan antar anggota keluarga .Bila keluarga sudah menyiratkan keharmonisan maka pergaulan keluar maksudnya dengan lingkungan  akan baik pula. Karena kita juga  sebagai bagian dari tetangga. 


Mulai saja dari hal-hal kecil, semisal bertegur sapa bila berpapasan dengan tetangga, memberikan hadiah -hadiah kecil bila kita lagi mudik atau lagi bepergian jauh. Menghargai kehidupan pribadinya, jangan suka membicarakan kejelekannya. Bila tetangga sakit atau mendapat musibah segera membesuk atau memberi empati. Intinya kita menebar kebaikan dulu, tanpa di minta kebaikan itu akan menghampiri kita 


Comments

  1. Auto googling dong nyari sumbernya, ternyata itu perkataan Mahatma Ghandi.
    Tetangga adalah orang terdekat kita. Iya nggak sih bun?

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Reading Slump

Parenting Memahami Anak Usia Dini

Sehat ala Rasolullah Bisa Hidup Tenang