Rindu Lebaran di Tanah Air

 #RWC

#RamadanWritingChallange

#Onedayonepost

#RWCODOP2022Day29

#RWCODOP 

#TantanganPekanEmpat

#Ceritafiksi




Rindu Lebaran Di Tanah Air


Guguran bunga sakura itu seperti gelaran  permadani pink. Sepanjang jalan menampakan warna lembut yang sangat memukau tampak indah sekali. Langit jingga telah mewarnai cakrawala yang melatar belakangi menghias  senja sungguh indah, luar biasa. Perlahan hilangnya senja akan menampakkan hilal sebagai  pertanda bulan baru. Nensi memandangnya batas langit dengan air mata yang ditahan dan penuh haru di taman itu. Sebuah taman yang didominasi tanaman bunga sakura,  sehingga saat berbunga pesonanya luar biasa. 


Nensi tidak sendirian ada Namada yang duduk di sampingnya. Hatinya sangat peka sehingga saat Nensi bergeming memandang cakrawala ia tahu aoa yang sedang dipikirkan Nensi. Ia tentu berpikir akan datangnya lebaran yang tentu saja tidak semeriah di Indonesia. “Sabar sayang,penyambutan  lebaran di Jepang tidak semeriah di Indonesia. Tidak ada takbir dimakan Idul Fitri. Bahkan terkesan biasa saja seperti hari hari yang berlalu.Inintentu sangat jauh berbeda di Indonesia, “kata Namada dengan lembut. 


Nensi tersenyum walau hatinya dipenuhi kerinduan .Kerinduan akan tanah airnya.  Kerinduan takbir keliling dengan teman-teman nya saat malam Idul Fitri.Bunyi beduk pun tiada terdengar. Alunan musik yang mengiringi takbir tiada juga. Sunyi sepi dalam hatinya Nensi. Ia menyadari sungguh jauh berbeda nuansa lebaran di negeri sakura ini.Andaikan ia punya sayap tentu akan terbang sekarang juga ketanah air.  Namun apa hendak dikata faktanya ia merayakan idul fitri di samping suaminya jaaauh di negeri seberang. 

”Iya aku mengerti  dan besok setelah salat idul fitri kita tetap bekerja karena bukan hari libur,” jawab Nensi 

 Lebaran di Jepang adalah  lebaran yang pertama untuk Nensi. Setahun yang lalu ia menikah dengan Namada pria asal Jepang.  Sejak itu ia di boyong ke negeri sakura. Hatinya tenang di sisi suaminya, namun kerinduan akan lebaran di tanah air tetap mengetuk hatinya. 

Terutama aroma nastar kue legendaris lebaran di tanah air. Air mata mengembun mengingat semua itu. Kenangan lebaran di tanah air tergambar dalam pikirannya. Antara ketenangan dan kerinduan menggantung hatinya. 



Comments

Popular posts from this blog

Reading Slump

Parenting Memahami Anak Usia Dini

Sehat ala Rasolullah Bisa Hidup Tenang