Bila Sedang Sakit

 Bila Sedang Sakit. 





Oleh:Endang Setyowati

 Tiba -tiba saja tubuh ini meriang.badan terasa pegal semua ,kepala pusing. Duh,  kenapa nih badan, rasanya pegal-pegal semua,  sepertinya tidak bisa aktivitas dengan normal.  Biasanya subuh sudah bangun dan siap beraktivitas.Namun, pagi ini badan terasa dingin menggigil disertai bersin. Sehingga aku hanya bangun untuk salat subuh setelah itu rebahan lagi.


 “Kenapa  rebahan lagi, Dek?,” tanya suami.

Terus dipegang dahi saya dan terasa panas.


“Oh, Kamu deman ya?,” tanya nya balik. Aku hanya menganggukkan kepala pertanda  menyetujui pertanyaannya. 


“Ya, sudah istirahat dulu, kelihatannya mau flu.


“Masih ada obat flu dipersediaan ngak?,” tanyanya lagi.

Aku hanya menggeleng kepala dan sebagian jiwaku sudah tertidur , jadi antara setengah mendengar  dan tidak. Untung saja aku selalu menyetok persediaan makanan di kulkas yang gampang pengolahannya. Seperti pecel, nugget,  telor dan beberapa sayuran. Sehingga bila sewaktu- waktu butuh tidak usah kerepotan. 

 

Kedua anakku laki laki semua, tapi bila aku sakit ia mau membantu untuk meyiapkanmakanan, beruntung sekali diriku.

Memang sih aku dibebas tugaskan dari kegiatan rutin, hanya rebahan minum obat untuk  Pemulihan dan pengobatan


 Aku yang biasanya aktif dan tiba-tiba harus berhenti rasanya sungguh tidak enak. Dari balik kaca jendela kulihat tetangga pada berangkat kerja, tukang sayur kelili ng atau mlijo dengan riang menjajakan dagangannya. Biasanya Ibu mlijo itu langgananku berbelanja bernama,  Mak Yi. 

 Mak Yi mencoba celingukan mencari saya, tapi kepalaku pusing sehingga tidak dapat keluar. Lagi pula tidak ada yang akan aku belanja. Biasanya diklakson memakai. sepeda motor 3 kali kalau tidak Keluar di tinggal,begitu juga dengan pagi itu. Aku lihat penjual dawet Ayu Banjarnegara juga menjajakan dagangannya. 

Ternyata  orang sehat itu lebih berharga bisa melakukan apa saja yang dinginkannya sedangkan bila sakit meskipun di bebas tugaskan tapi tidak banyak yang bisa dikerjakan selain rebahan sambil berdoa semoga penyakitnya segera sembuh.


 Kemarin aku pernah mengobrol dengan tetangga, temannya ada yang kena sakit kanker stadium Lanjut. Padahal aku mengira pasangan ini sangat bahagia dan selalu bersama. kemana saja. Entahlah apa yang terjadi dengan kesehariannya sehingga kudengar ia menderita sakit kanker.

 Dia bercerita kalau butuh lima kali kemoterapi , satu kali kemoterapi butuh dana 13 juta.  Coba perlu berapa duit yang diberikan untuk biaya pengobatan nya. 


 Kemarin juga tetanggaku sakit diabet dan  sudah sangat parah, kakinya bengkak  karena ada luka.  Kakinya  itu kapalan dan dengan asyiknya ia mengambil kapalan dengan pemotong kuku dan akhirnya  terluka. Dikira luka biasa ternyata dari hari kehari luka tak kunjung sembuh. Setelah setiap makan ia muntah akhirnya mau tak mau harus dibawa ke rumah sakit. Itu pun setelah menggunakan setengah jurus pemaksaann. 

Sampai di rumah sakit dokter memberi peringatan keras,”Anda ini masih muda sekali. Diabet itu tahu anda, bisa menjalar ke fungsi organ tubuh lainnya,  bisa saja anda buta, bisa saja kaki anda diamputasi. Apakah Anda ingin? .” 

Dia hanya bergeming saja begitu juga dengan istrinya, ia merasa tidak memperhatikan kesehatannya sendiri. 

“Malam ini juga kita cek secara keseluruhan di laboratorium  setelah itu harus operasi untuk membersihkan luka ini. Dan butuh rawat inap untuk  mengontrolkadar gula dalam darah.” Singkat cerita ia opname sampai satu pekan dengan biaya yang melangit tapi untung sudah dicaver dengan salah satu asuransi yang handal. 

 Jadi kesehatan itu sangat berguna sekali lebih berharga dari apa pun. 

Gresik, 8 Juni 2022


#NBOday8

#Nulis bersama Odop


Comments

Popular posts from this blog

Reading Slump

Parenting Memahami Anak Usia Dini

Sehat ala Rasolullah Bisa Hidup Tenang