Buku Harian

 #Cari_Perhatian


Buku Harian


Pic: ambil dari googel


Oleh:Es Setyowatie

#Cari_Perhatian


Buku Harian

Oleh:Es Setyowatie


Ham menemukan buku harian di bawah tumpukan bajunya di lemari pakaian ketika ia membersihkan lemari itu. Sebuah lemari yang sudah lama ditinggalkan karena harus mengikuti kedua orangtuanya pindah tugas ke Kalimantan.



Setelah sepuluh tahun berlalu Ham akhirnya kembali ke kampung halaman. Sementara Ayah dan Bundanya masih di Kalimantan  karena tugas yang belum usai. 



Ham sudah  menuntaskan pendidikannya dan sekarang ada peluang pekerjaan di kota asal. Alasan itulah ia ingin kembali menempati rumah masa kecilnya.



Beruntung sekali Ham, meskipun rumahnya ditinggal   cukup lama tapi masih terawat dengan baik. Halaman, lantai rumah, kamar mandi, dan perabotan rumah tangga masih terlihat bersih meskipun sudah ditinggalkan. 




Seseorang telah  diminta untuk  merawat dan menjaga  rumahnya. Namun, untuk yang ada dilemari dipesan tidak usah dibersihkan.




Saking lamanya gembok buku harian itu sudah berkarat dan untuk membukanya kembali mesti di bersihkan dengan oli agar bisa dipakai. Bersusah payah Ham berupaya untuk membukanya. Akhirnya kesulitan membuka gembok sudah terbayar kala buku itu bisa dibuka. Kertasnya  sudah menguning, tetapi tulisan dalam buku harian masih bisa terbaca.




Lembar demi lembar di bukanya, saat sampai pada separuh halaman tiba-tiba Ham membaca nama Sofie dan ingatannya kembali muncul pada  Sofie. Seorang dara berambut cepak dan anaknya sangat energik, ramah, supel, dan satu lagi ia sangat manis senyumnya. Karena kecantikan itu Ham menaruh hati pada Sofie. Akan tetapi, mendekati Sofie tidak semudah membalik telapak tangan. Banyak hal yang dilakukan Ham untuk menarik perhatiannya  Sofie.




Setiap pagi ia selalu lewat di depan rumah Sofie, siapa tahu ia ada di depan pintu pagar siap untuk berangkat sekolah. Berharap ia bisa berangkat bareng.  Usahanya hampir saja berhasil, Ham melihat Sofie di depan pintu pagar namun saat disapa dan diajak berangkat bersama, eh kakaknya Sofie sudah mengeluarkan motornya   dan mengajak beramgkat bersama.  Gigit jari deh, si Ham.




Ham selalu mencari celah agar bisa mendekati Sofie. Pernah Ham memberikan setangkai mawar kuning yang dipetik dari kebun  rumahnya. Bunga itu dibawanya ke sekolah dengan perlindungan kertas agar bunganya tidak rusak.



“Selamat pagi, Sofie,” sapa Ham


“Selamat pagi juga, Ham,”jawab Sofie


“Sof aku bawa hadiah setangkai mawar untukmu. Ini kupetik di kebun bunga rumahku. Mau terima ya?” pinta Ham dengan penuh harapan.



“Terima kasih Ham, aku terima bunganya. Kebetulan hari ini aku lagi piket kelas. Bagaimana kalau bunga mawar ini untuk mempercantik meja guru?”

Ham hanya melongo mendengar pernyataan Sofie. Padahal yang diharapkan Ham, Sofie  mau menerima bunga itu  untuk dibawa pulang.


Ham serba salah, mau bilang enggak boleh nanti teman-teman tahu, kalau ia lagi  pemdekatan sama Sofie. Duh, aku masih malu. Dengan berat hati  akhirnya Ham menyetujuinya.




Ham juga mendekati  lewat jalur pinjam buku catatan

Akan tetapi buku itu  harus dikembalikan disekolah saja  tidak oerlu diantar ke rumah.

 Sudah berbagai cara mencari perhatian namun aksinya Ham tidak mendapat respon dari sofie.

Semua peristiwa itu tertulis dalam buku harian Ham. Dimana gerangan kamu berada Sofie?  Tiba -tiba saja rasa rindu tak bertuan menyerang Ham tanpa permisi

 Berbagai pertanyaan bergejolak dalam hatinya. Semua itu tertulis dalam buku Harian Ham. Bisakah Ham menemukan sofie lagi?

Tamat

Gresik,12 Juli 2022
















Comments

Popular posts from this blog

Reading Slump

Parenting Memahami Anak Usia Dini

Sehat ala Rasolullah Bisa Hidup Tenang