WARNA KEHIDUPAN

 Warna Kehidupan

Tersenyum Itu Indah



Apakah aku bisa tersenyum dengan tulus pada orang di sekitarku?  Kenapa aku harus tersenyum? Aku pernah dengar dari beberapa pendapat  kalau tersenyum  itu bisa membuat bahagia dan juga bisa membuat perubahan besar dalam hidup. Apakah kamu percaya ? 

Contoh dalam kehidupan sehari- hari saja, semisal ada tetangga di depan rumah atau satu gang berpapasan denganku, terus ia menampakkan wajah yang tidak bersahabat, tersenyum pun sangat berat seperti membawa beban berton -ton barang. Tentu akan timbul berbagai pertanyaan ,kira kira ada masalah apa.


 Apakah saya berbuat salah sehingga tidak mau tersenyum pada saya? Apa yang sudah saya lakukan sehingga orang itu tidak ramah padaku? Apakah saya terlalu berlebihan menanggapi hal tersebut? Apakah ia lagi banyak pikiran sehingga tidak menyadari kehadiranku?

Pertanyaan bermacam- macam timbul dalam pikiran  kita dan semua menjadi teka teki. 

Respon lanjutannya semisal saya mau memberi informasi yang penting, tentu info itu tidak jadi di sampaikan karena tidak ada wajah yang  bersahabat sehingga kita enggan juga untuk mendekat khawatir terjadi salah paham. Peristiwa seperti ini akan menjauhkan rezeki dan menyulitkan diri sendiri tentunya akan merugi.

Coba bandingkan dengan ini. Ada tetangga  lewat di depan rumah, memberikan senyuman dan  menyapa dengan ramah tentu kita pun akan balik memberikan respon yang sama, menyambut senyum dan sapanya.  Berikutnya semisal kita punya sesuatu yang lebih tentu dengan senang hati akan memberikannya sebagai hadiah dan bila kita punya informasi yang berguna dengan senang hati akan memberikannya dengan tulus dan ikhlas. Bukankah hal tersebut sangat menguntungkan dan membuka pintu rezeki. 

Ajaib sekali sebuah senyuman bisa menbuka persahabatan dan pintu rezeki tetapi juga bisa sebaliknya.


 Senyum itu sebenarnya sangat mudah dilakukan, tidak memerlukan biaya dan bisa membuat hidup bahagia tetapi dalam praktiknya sangat sulit dilakukan. Kiranya tidak ada kata terlambat untuk  memulai sesuatu termasuk tersenyum. Semoga mulai detik ini, detik- detik berikutnya, besok dan seterusnya bisa tersenyum bahagia untuk  diri sendiri keluarga dan lingkungan dimana kita berada.


By:Endang Setyowatie



Comments

Popular posts from this blog

Reading Slump

Parenting Memahami Anak Usia Dini

Sehat ala Rasolullah Bisa Hidup Tenang