Ruang imajinasi

 Ruang imaginasi 

Oleh :Endang Setyowati

Ia mengepakkan sayapnya dan terbang kesana-kemari.Dengan riang melintasi awan merasakan desiran angin, membumbung tinggi kemudian menukik tajam turun bertengger di ranting ranting pohon. ekwlempok.anak.merwka bercengkrama saling tertawa sambil sesekali membenarkan letak topeng yang dikenakan..Salah satu dari mereka mengeluh  ketika paruhnya mulai bengkok

Mereka ingin terbang lagi,mengepakkan sayapnya dan berlariemuju tanah lapang sambil pmengepalnnhepakkan sayapnya. Mereka tak.bahagia ,bercanda denga teman sebaya .berduka cita.Rupanya mereka ingin berganti peran lagi akan.  Sekelompok temannya telah menyulap tanah lapang menjadi lautan luas, Mereka menjadi ikan ikan yang berenang di lautan bebaswrwka saling berenang menyelam demi sebuah misi menjadi ikan yang bisa beewngndilautan dan dasar laut juga. Mereka berceloteh seolah berada ditengah samudera berwng dengan reka rekannya yang juga berimajinasi menjadi ikan ikan

Tanpa terlihatenhendongbbebanerwka menikmati hari dengan bercamda tiada beban yangemdera

Aku senyum sendiri melihat.dan.mengamatinoerilaku mereka yang notabene masih anak anak dal masa tumbuh  kembang.Ada satu hal yang menurutku patut aku garis bawahi saat memperhatikan tingkah laku mereka serta sebuah ekspresi wajahnya yang sangat sangat sangat ceria.Pandainya mereka bermain peran.Bisa berimajinasi dengan bebas dan benar benar menghayati pwran yang dimainkan. 

Dia bisa berimajinasi menjadi seekor burung  kemudian dengan enaknya berimajinasi kembali menjadi ikan dan berenang di lautan lepas. Anak kecil memang pandai berimajinasi dan keluar dari kotak yang membelenggu dirinya karena ia lebih mengedepankan rasa ingin tahu sehingga bis menekan keakuannya.Sedangkan orang dewasa kenapa susah berimajinasi karena Disamping sudah bisa membedakan  mana yang bisa di jangkauinswngan akal pikiran dan mana yang hanya bisa dianggap sebuah permainan saja alias tidak serius. Dan yang lebih berperan adalah ke egoannya yang tinggi. Sebuah ego bisa menghampar sebuah perkembangan karena mau bergerak bwgini atau begitu selalu mempertimbangkan dari segi kepantasan.Sehingga terkadang orang dewasa susah  berkembang. 

Belajar dari.anak.kwcil tersebut saya bisa menarik kesimpulan bahwa selagi kita bisa.melwpaa ego dan mau.membuka.siri.inayaallah tidak

Ada yang namanya putus harapan




 






Comments

Popular posts from this blog

Reading Slump

Parenting Memahami Anak Usia Dini

Sehat ala Rasolullah Bisa Hidup Tenang