Cerita Tentang Maret
Cerita Tentang Maret (2)
Sebuah apresiasi dari SEMANGKA sebagai finisher dan patut di syukuri bisa mencapai titik ini. Terima kasih SEMANGKA.
Seperti yang di cerita Maret ke-1 tulisan saya ini merupakan hasil dari event SEMANGKA. Semula ingin membagikaan sehari tiga cerita namun berhubung lebih banyak fikmin maka kelebihan 12 cerita saya bagikan sekaligus. Disamping fiksi mini ada 3 puisi yang ikut mejeng, salah satunya puisi Akrostik.
Tema dari tulisan-tulisan ini sangat menarik karena diambil dari kehidupan di sekitar kita. Seperti lagu yang kita suka bisa menjelma menjadi cerita dan nasehat hidup. Aku mengambil lagu "Laskar Pelangi"
Kemudian ada perenungan di tengah malam, Orang yang membekas dalam ingatan ada juga dejavu, tentang musim yang ada di Eropa dan sebagian Asia. Cerita -cerita itu si kemas dengan rangkaian diksi yang indah.
Silakan membacanya dan rasanya sangat sayang bila dilewatkan.
.
Kutipan Akrostik Kata SEMANGKA
Oleh: Es Setyowatie
S setiap hari selalu ada peristiwa yang bisa diambil hikmahnya dari hamparan bumi
E engkau juga bagian dari himpunan hikayat itu.
M memang setiap insan mempunyai peran sendiri-sendiri dalam panggung sandiwara kehidupan
A antara suka atau benci mau tidak mau mesti diterima
N nasehat, kata bijak selalu bisa menguatkan saat menjalani proses
G garis takdir senantiasa berbeda pada setiap persona
K kamu terus berusaha dan berdoa, jangan pernah menyerah karena doa bisa mengubah yang tidak mungkin menjadi mungkin
A Allah Maha Bijak mengetaui yang terbaik kemudian yakinlah pada kehendak-Nya.
Gresik,04-03-2024
*****
LASKAR PELANGI
Oleh:Es Setyowatie
Aku menyukai lagu Laskar Pelangi yang dibawakan oleh Grup Musik Nidji karena makna lagu ini syarat dengan cermin kehidupan menurut sudut pandangku.
Setiap insan dalam menjalani hidup pasti berharap kesuksesan. Meskipun sukses itu memiliki warna yang berbeda untuk setiap orang tergantung pada latar belakang dan sudut pandang masing-masing. Tetapi ada satu kesamaan yang dipegang sebelum mencapai proses sukses yakni, mimpi. Ya mimpi adalah Kunci.
Untuk membuka kunci dari mimpi tentu ada beberapa tantangan yang dihadapi. Tantangan bisa berupa keterbatasan fasilitas, dana, waktu dan kesempatan. Tetaplah berusaha, terus bergerak untuk mencari celah, menghadapi dan menyelesaikan rintangan agar mimpi bisa diraih.
Namun sering kita jumpai bahwa harapan tidak sesuai kenyataan dan terjadi ketidakadilan dalam hidup. Jangan menyerah bila dihadapkan hal demikian karena masih mempunyai cinta kepada hidup. Cinta bisa menggerakkan kehidupan. Juga menumbuhkan rasa syukur pada Tuhan Yang Maha Kuasa. Teruslah memberi warna pada kehidupan di bumi diiringi dengan doa.
Aku spiil liriknya lagu Laskar Pelangi
-----------------------------
Mimpi adalah kunci
Untuk kita menaklukkan dunia
Berlarilah tanpa lelah
Sampai engkau meraihnya
Laskar pelangi
Takkan terikat waktu
Bebaskan mimpimu di angkasa
Warnai bintang di jiwa
Menarilah dan terus tertawa
Walau dunia tak seindah surga
Bersyukurlah pada Yang Kuasa
Cinta kita di dunia
Selamanya
Cinta kepada hidup
Memberikan senyuman abadi
Walau hidup kadang tak adil
Tapi cinta lengkapi kita Ho-oh-oh
Oh-oh, o, o, ho-oh
Laskar pelangi
Takkan terikat waktu
Jangan berhenti mewarnai
Jutaan mimpi di bumi, oh
Menarilah dan terus tertawa
Walau dunia tak seindah surga
Bersyukurlah pada Yang Kuasa
Cinta kita di dunia, ho-oh
Menarilah dan terus tertawa
Walau dunia tak seindah surga
Bersyukurlah pada Yang Kuasa
Cinta kita di dunia
Selamanya
Selamanya
Laskar pelangi
Takkan terikat waktu, uh, oh
Gresik, 5 Maret 2024
Sumber: you tube
#semangkawriters
#semangka3_005
******
ORANG YANG BERHARGA DALAM HIDUP
Oleh: Es Setyowatie
Aku tidak bisa menemukan kata yang tepat untuk membalas kebaikan kasih sayang kedua orang tuaku terutama ibu. Karena memang tiidak ada kata, kecuali hanya rasa yang tulus ikhlas dari lubuk hati yang terdalam untuk membalasnya.
Kasih sayang yang diberikan mulai aku dalam buaiannya hingga sampai saat ini tak pernah berubah. Benar kata pepatah kasih ibu sepanjang jalan.
Kasihnya memberi kesejukan saat aku haus, memberi perlindungan saat aku kepanasan, diterpa badai, dihempas gelombang. Disaat semua menutup tangannya engkau membuka lebar tanganmu untuk memelukku.
Pengorbananmu sungguh besar demi mengasuh, mendidikku, menanamkan nilai-nilai kehidupan hingga aku berada dititik ini. Sungguh seandainya gunung bisa dijadikan emas tidaklah cukup untuk membayar pengorbananmu.
Ibu tiada yang bisa menggantikan kedudukanmu dihatiku. Kasihmu menancap dalam relung jiwa menyatu dengan daksaku. Terimalah baktiku, aku akan senantiasa mengawal dan merawatmu.Terima kasih Ibu atas semua jerih payah yang telah kau berikan.
Gresik, 6 Maret 2024
#semangkawriters
#semangka3_006
**""""****
KALAU BISA SEKARANG KENAPA MENUNGGU NANTI
Oleh:Endang Setyowati
Jika dirimu diberi kesempatan kembali ke masa lalu , Apa yang ingin kamu perbaiki dalam hidup?
Menyegerakan setiap urusan tanpa menunda. Dulu sering kali suka menunda pekerjaan meskipun pekerjaan itu mudah dan butuh waktu sebentar. Selalu menundanya dengan berkata nanti. Layaknya sesuatu yang favorit, kata nanti sering aku ulang setiap hari sehingga tertanam di alam bawah sadar.
Bagiku saat itu penundaan adalah sebuah penghindaran sementara yang memberikan ruang lebih banyak pada aktivitas yang sedang aku kerjakan. Tanpa menempatkan skala prioritas jenis aktivitas.
Meskipun ibu menasihati jangan suka menggunakan kata nanti! Ganti dengan kata segera untuk mengerjakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab. Hati kecil dan logika bisa menerima tetapi kebiasaan menunda masih melekat belum bisa mengubahnya.
Semula memang tidak terasa efek yang ditimbulkan. Ah, nanti masih ada waktu itulah ucapan andalanku. Hingga akhirnya dihadapkan pada pekerjaan yang menumpuk dan dipaksa harus menyelesaikan hari itu juga karena batas waktu sudah habis. Aduh, kebayang kerja ekstra keras dikejar waktu. Mau tidak mau suka tidak suka mesti dikerjakan.
Beruntung bisa menyelesaikan tapi dengan mengorbankan jam tidur, fokus pada pekerjaan juga disertai sport jantung yang selalu berdebar. Ada rasa khawatir jika tidak bisa selesai dan terbengkalai. Terasa capek lahir batin.
Ternyata kata nanti bisa berubah menjadi bom waktu yang siap meledak pada saatnya. Pengalaman yang sangat buruk dan tak ingin mengulanginya. Yuk jangan menunda pekerjaan, kalau bisa sekarang kenapa harus menunggu nanti.
Gresik, 07-03-2025
#semangkawriters #semangka3_007
**"""*****
ANTOLOGI PERDANA "TAK SEBAIK ANGKASA''
Oleh: Es Setyowatie
Aku mendekap buku yang baru kuterima dari kurir. Antara percaya atau tidak , buku itu telah berada dalam dekapanku. Buku itu merupakan buku Antologi perdanaku setelah aku terjun dalam dunia menulis.Air mata mengembun merasakan haru yang luar biasa.
Diawal menulis aku menyukai puisi, apa alasannya? Alasannya tidak ada aku hanya suka saja. Tetapi sebenarnya banyak kujumpai kata kata yang indah. Aneh? Iya.
****
Perjalanan Terciptanya Antologi " Tak Sebaik Angkasa"
1 Juli 2019
Inilah awal sejarah buku antologiku. Aku mengikuti event yang diselenggarakan oleh @sastraindonesiaorg menggunakan media sosial instagram. Jenis eventnya 30 hari berpuisi di mulai tanggal 1 – 30 Juli 2019, sebulan penuh.
Niat yang kuat untuk berproses itulah kunci yang kupegang mengikuti event. Mengingat aku hanyalah newbie dan tidak ada apa-apanya di banding peserta yang sudah tinggi jam terbangnya. Sambil berharap -harap cemas menunggu hasil event
Bulan Agustus 2019
Pengumuman naskah yang lolos event diumumkan. Kubaca dengan teliti hatiku terkejut namaku tercantum di sana. Ternyata salah satu puisiku lolos dari 30 puisi yang kutulis.
Tepatnya puisi yang ke-26 berjudul " Setetes Darah" Ide terlahirnya puisi ini waktu aku menjenguk saudara yang sedang dirawat inap di RSUD juga kenangan saat besuk teman,saudara yang sedang sakit.
Lolosnya namaku dalam event tersebut membuka babak baru dalam menulisku. Naskah yang lolos dikirimkan kepada penyelenggara untuk di kemas dalam antologi kumpulan puisi "Tak Sebaik Angkasa."
Puisi yang disuguhkan bertema dari alam sekitar yang akrab dengan kehidupan sehari-hari. Menarik sekali bukan? Iya sangat menarik ada namaku tertulis disana. Nama asliku, waktu itu belum mempunyai nama pena.
Bahagia banget saat memeluk buku yang di dalamnya ada nama kita. Terus berkarya yuk, karena proses menulis itu panjang dan butuh konsisten. Jalani dan nikmati saja prosesnya, nanti akan ketemu titik akhirnya.
Gresik, 08-03-2024
#semamgkawriters #semangka3_008
*********
DEJA'VU
Oleh: Es Setyowati
Rangga menghentikan motornya. “Rin , turun sebentar. Aku lupa jalannya. Kita tanya dulu, soalnya lama tidak mengunjungi rumah Pak De,’’ kata Mas Rangga.
“Baik Mas,” jawabku
Kemudian Mas Rangga turun berjalan mendekari seseorang. Aku bisa mendengarkan pembicaraan Mas Rangga dengan orang asing di pinggir jalan itu. Katanya rumah Pak Deenya sudah dekat. Tikungan yang ada di depan itu belok kiri.Kemudian rumah nomor dua dari kiri. Bangunan kuno berarsitektur jawa. Setelah mengucapkan terima kasih, Dia melangkah kearahku.
“Rin, sudah dekat ayo jalan,” ajaknya
“Sebentar Mas , aku ingin menikmati pemandangan di sini.”
“Bagus ya pemandangannya. Lihat itu tebing yang terbelah kemudian ada air terjun yang airnya putih berbuih. Udaranya sejuk dan di ujung sana hamparan pekebunan apel dan jeruk bagai permadani hijau berhias kuning.’’
Aku melirik Rinda yang sering kupanggil Rin. Gadis yang akan kukenalkan pada Pak De, sebagai calon istriku. Ternyata Rinda tidak merespons pembicaraanku. Pandangannya ke depan seakan mengingat sesuatu.
“Rin, apa yang kamu lakukan? “
Rinda terkejut kemudian segera menguasi diri.
“Mas, aku rasanya tidak asing dengan tempat ini, sepertinya pernah melihatnya. Tetapi kapan ya. Seingatku baru kali ini menginjakkan kaki di sini. Makanya aku membongkar ingatanku siapa tahu bisa ketemu tapi hasilnya nihil. Yang ada hanya dalam perasaanku, sudah pernah melihatnya.”
“ Rin, barangkali kamu lihat di media sosial. Sekarang kita ke rumah Pak De saja. Aku sudah tidak sabar ingin mengenalkanmu pada beliau.’’
Gadis itu tersenyum simpul kemudian kami berboncengan meneruskan perjalanan. Pikiranku masih menyimpan pertanyaan, kapan aku pernah ke tempat itu atau Deja'vu kah ini?
Gresik, 09-03-2024
#semangkawriters #Semangka3_009
**********
Hujan dan Ruang Kerja Ayah
By: @arthemisia.29
Hari ke-10 tema mengulas tulisan. Saya mengambil tulisan yang telah diunggah @semangka.writers yaitu tulisan dari kak @arthemisia.29.
Izin ya kak untuk mengulasnya.
Tulisan ini terdiri dari empat paragraf dengan alur maju mundur. Antar paragraf saling berkaitan dan membentuk satu cerita utuh berupa kenangan dan harapan. Tokohnya Ayah, kakak, aku dan ibu. Tokoh utamanya Aku , harapannya ingin menghidupkan kembali kenangan bersama ayah dan ingin menceritakan kembali kenangan itu pada anak-anaknya kelak jika Tuhan merestui.
Ketertarikan saya untuk mengulasnya karena dalamnya menceritakan keharmonisan antara anak dan orang tua, dalam hal ini ayah. Dari keharmonisan ini bisa membentuk karakter yang baik yakni selalu merindukan keluarga dan ingin mewujudkan keharmonisan itu untuk generasi berikutnya.
Kebiasaan yang diterapkan di masa kecil akan sangat membekas pada ingatan dan membawa pengaruh ke masa depannya. Dalam cerita ini kebiasaan membaca yang dicontohkan oleh ayahnya pada anak-anak dan cara menyampaikan juga sangat menyenangkan , belajar sambil bermain.
Setelah dewasa tokoh aku menyukai bidang yang sama dengan ayahnya dan juga menyukai membaca. Di akhir cerita memberikan rasa adem dengan menyerahkan rencananya pada Tuhan.
Cerita ini cukup unik, sisi ayah yang ditonjolkan sangat sesuai dengan judulnya. Dalam angan saya bila sisi ibu juga dilibatkan kiranya akan lebih menarik. Di sini ibu hanya sebagai pelengkap saja, terlepas dari itu tulisan ini sangat menginspirasi silakan kunjungi ke akunnya kak @arthemisia.29
Demikian ulasan ini, mohon maaf bila ada yang kurang berkenan
Gresik,10 Maret 2024
#semangkawriters#semangka3_010
*****
Hening Malam
Oleh : Es Setyowatie
Hening malam aku terjaga
Sunyi, lampu-lampu padam
Cahaya rembulan
Kerlip bintang
Menerangi keruwetan isi kepala
Melerai benang kusut
Hening malam
Kesunyian menjadi teman
Mengungkapkan segala resah gelisah
Mengosongkan segala beban
Meluruskan lekukan punggung
Hening malam
Sepinya menjernihkan jiwa
Membisikkan curahan hati pada Illahi
Melabuhkan penat pada Sang Pencipta
Mendamba permasalahan sirna
Mendapat titik terang di hening malam
Gresik, 11 -03-2024
#semangkawriters#semangka
3_011
*****
Ingin Senyum Kembali Ceria
Oleh; Es Setyowatie
Hujan mengguyur bumi di pagi hari. Udara bertambah dingin dan enggan rasanya menyibakkan selimut. Ingin merasakan hangatnya selimut lebih lama. Namun Santi tak bisa berlama lama di atas tempat tidur karena ingat pesan ibunya lewat telepon tadi malam, untuk segera datang ke rumah. Bergegas dia bersiap melawan udara dingin kemudian menembus gerimis yang masih turun.
@@@@
Gerimis belum juga reda saat Santi tiba di rumah ibunya. Suasana rumah sepi, setelah Santi memarkir mobilnya mempercepat langkah menuju teras rumah. Ucapan salamnya tidak terjawab jadi Santi langsung masuk ke rumah.
Ria berbaring di ranjang dan ibu duduk di tepinya saat Santi masuk ke kamar. Matanya terpejam dan badan tampak lemah. Tawaran teh hangat dan sepotong roti yang dibawa ibu tidak dihiraukan. Dia hanya bergeming. Wajah ibu terlihat muram dan matanya mengembun. Santi tak tega menyaksikan semua ini.
Perlahan Santi mendekat dan menyentuh pundak ibunya.
“Bu, Santi akan selalu ada buat keluarga ini. Jangan pernah merasa sendiri. Sekarang ibu istirahat,” pinta Santi.
“Bagaimana ibu bisa istirahat, kondisi adikmu masih seperti ini, sedang pesarean ayahmu juga belum mengering,” kata ibunda dengan tatapan mata yang sayu.
“Iya Bu, Santi pun juga ikut sedih, tapi kalau ibu begini terus ayah juga akan sedih di sana. Depresi adik juga akan semakin memburuk. Memang Bu, musibah ini sangat berat dan Ria sepertinya belum bisa menerima kenyataan,” .kataku pada ibu dengan pelan.
Kulihat ada senyum di wajah ibu meski kedukaan masih mendominasi. Santi memeluk ibunya dengan erat sekali tidak ingin melepaskannya. Sesaat mata mereka bertatap ada binar kepercayaan diri yang terpancar pada keduanya.
“Bu, nanti Ria kita bawa ke psikiater agar guncangan jiwanya bisa segera di lerai. Santi ingin senyum ceria mewarnai keluarga ini, seperti saat keluarga kita masih lengkap.” Santi berdiri menggandeng ibunya diantarkan masuk kamar tidur, kemudian Dia menelepon seorang psikiater untuk membuat janji.
Gresik,12 -03- 2024
#semangkawriters #semangka3_012
🍉🍉🍉
DAUN YANG BERGUGURAN DI MUSIM GUGUR
Oleh :Es Setyowatie
Wazuki duduk di bangku taman Sankeien. Sebuah Taman yang unik di Yokohama. Apalagi saat musim gugur taman itu selalu menampilkan ketakjuban yang luar biasa, daun-daun mulai berubah menjadi merah, kuning, orange dan coklat namun, sebagian masih ada yang berwarna hijau. Wazuki selalu datang saat musim gugur untuk menyaksikan beberapa daun yang mulai berguguran jatuh memenuhi jalan sepanjang taman Sankeien.
Pandangan Wazuki tidak lepas dari jalan yang dipenuhi daun-daun yang berguguran. Angannya seperti melihat Zuri yang berlarian di antara daun-daun yang berguguran kemudian memunguti beberapa daun yang berbeda warna dan membawa ke hadapannya.
“Kamu tahu daun-daun ini pada waktunya akan berubah kemudian gugur dari rantingnya. Ranting -ranting itu melepaskannya dengan ikhlas tanpa menggerutu,” kata Zuri.
“Apa maksudmu mengatakan ini Zuri?” tanya Wazuki.
“Maksudku, dalam musim gugur itu tersirat makna kehidupan. Pada saatnya semua akan berubah karena itu sudah ketentuan alam semesta. Muara akhir dari kehidupan adalah Tuhan Yang Maha Kuasa,” jelas Zuri.
“Iya, aku memahami namun, keinginanku masih bisa hidup bersamamu lebih lama. Janganlah lekas menjadi daun yang berguguran.” Wazuki menggenggam tangan Zuri lebih erat. Zuri menyandarkan kepalanya ke bahu suaminya, Wazuki.
Lamunan Wazuki buyar saat daun-daun gugur mengenai tangannya. Kemudian matanya mengembun teringat pesan-pesan Zuri. Zuri meninggalkan dirinya tepat saat musim gugur beralih ke musim dingin setahun yang lalu, karena kecelakaan.
Batin Wazuki belum bisa menerimanya namun, musim gugur selalu mengajarkan bahwa ranting-ranting tidak pernah menahan daun -daun yang jatuh. Bahkan dengan tegar melepas daun-daun itu bersama embusan anila.
Gresik,13-03-2024
#semamgkawriters
#semangka3_013
🌝🌚🌞🌜🌜
Menggenggam Sunatullah
Oleh: Es Setyowatie
Berkebun di ladang ribuan purnama
Menghirup sejuk embun
Membelai lembut bunga-bunga padi
Rindu aroma musim panen
Binar matamu memancar
Padi di ladang telah menguning
Wajah semringah penuh harap
Bahagia menghujani napas
Sekeranjang kasih menyirami daksa
Bulir-bulir padi dalam timang
Bulan bersinar di raut wajah
Lumbung padi menjanjikan harapan
Damai terusik awan panas menyembur bulir padi
Lenyap menjadi puing-puing debu
Karena hidup adalah fana
Ikhlas menggenggam sunatullah berpayung iman
Gresik, 14-03-2024
#semangkawriters#semangka3_014#puisi#mengikhlaskan
☕☕☕
SESUAI KEMAMPUAN DIRI SAJA
Oleh : Es Setyowatie
Lia menata nasi box, kue dan perlengkapannya dalam wadah yang dikemas cantik. Nantinya akan diberikan pada tamu untuk buah tangan. Kemudian menghias ruang tamu untuk merayakan hari ulang tahun anaknya. Sebuah kue tart untuk ulang tahun penuh dengan pernak perniknya berada di atas tempat yang disediakan. Terlihat sangat cantik dan elegan.
Savira anak yang berumur 6 tahun berdandan ala princess dengan rambut lurus yang hitam legam terlihat sangat cantik bagaikan putri raja. Dia duduk di sofa yang empuk. Di depan terop sudah berdiri megah untuk duduk para undangan. Sebentar kagi acara akan dimulai
Tepuk tangan yang meriah mengikuti lelucon badut yang di undang untuk memeriahkan acara tersebut. Badut yang didatangkan adalah badut terbaik dan terkenal di kota itu. Anak-anak yang datang pada senyum ceria menikmati lelucon badut -badut.
Semua yang datang bersuka cita, apalagi saat pemotongan kue ulang tahunnya, diiringi musik yang terkenal. Kemudian kue itu dibagikan pada undangan yang hadir. Tepuk tangan kembali mengiringi rasa gembira. Saat undangan pulang tak lupa sebuah buah tangan diberikan. Intinya ulang tahun Savira dirayakan dengan meriah.
Kini acara sudah selesai meninggalkan setumpuk kado. Lia tersenyum puas karena bisa menyelenggarakan ulang tahun yang mewah dengan dana yang tidak sedikit. Dana yang sebenarnya dialokasikan untuk biaya sekolah dan renovasi rumah.
Sebenarnya mamanya sudah mengingatkan jangan terlalu berlebih yang sesuai kemampuan saja. Namun Lia yang egonya tinggi dan ingin dipandang lebih oleh lingkungan tidak mau mendengarkan nasehat mamanya. Dan kini tabungannya terkuras banyak.
Penyesalan selalu berakhir di belakang, Lia baru menyadari seandainya mau mendengarkan nasehat mamanya merayakan ulang tahun sesuai kemampuan tentu tidak akan seperti ini. Kini harus memulai dari titik nol lagi dan mendapat nasehat yang sangat berharga dalam kehidupan. Yakni hidup sesuai dengan kemampuan dan tidak besar pasak daripada tiang.
#semangkawriter
#Semangka3_015
🍉🥳🥳🥳🍉
Comments
Post a Comment