SURAT(FIKMIN)
Surat
Oleh : Es Setyowatie
Langkah Maurin menuju mobil kemudian membuka pintunya. Kakinya siap masuk namun , tiba-tiba ada suara seseorang yang memanggilnya. Otomatis gadis berambut lurus itu menoleh mencari sumber suara. Netranya menatap sosok yang hadir di belakangnya. Sedikit agak kaku dalam memandang mengingat tingkahnya semasa di bangku SMA.
“David!" katanya dalam hati
Maurin kaget terperanjat namun, segera mungkin berusaha tenang karena tidak mau terlihat gugup. Mengingat David selama ini selalu usil, tak bersahabat kadang bersikap cuek, sok akrab dan menyebalkan. Maurin hanya diam memandanginya. Sementara Cowok berambut ikal itu mencairkan suasana dengan menyapa diikuti senyum sehangat mungkin.
“Hai Maurin, apa kabar? Aku dengar mau pindah, apa benar?” tanya David
“Hmm, apa pedulimu. Selama ini bukankah kamu selalu menganggap aku musuh. Waktu kelulusan kemarin, semua teman kau salami, giliran waktuku kau menghindar. Bagiku tidak masalah dengan sikapmu. angin apa yang membuatmu datang ke sini? Mau melegalkan permusuhan lagi,” jawab Maurin.
“Eh, perhatianmu detail juga, kukira apa yang kulakukan padamu hanya lewat saja,” celutuk David
Maurin terkejut, mendengar pernyataan Cowok yang menyebalkan itu. Menatap David dengan tajam tepat di manik matanya. Pandangan mereka beradu, ada rasa hangat menjalar di hatinya. Menyadari hal itu Maurin buru-buru membuang muka menghindar dari pandangan.
“Katakan cepat! sebenarnya maksudmu apa ke sini. Waktuku sudah habis!”
“Jangan marah nona manis! Semakin marah semakin cantik.”
“Gombal!” Maurin hendak melangkah meninggalkan David
Dengan cepat David meraih tangannya. Maurin semakin jengkel.
“Apa maumu?”
“mau mengasihkan surat.” David mengeluarkan sepucuk surat dari sakunya.
“Surat dari siapa?” tanya Maurin sambil menerima surat itu.
“Baca sendiri aku mau pulang dulu.” Sambil ketawa cowok berbaju putih itu melenggang meninggalkan Maurin yang masih mematung
Suratnya langsung dibuka dan dibaca
"Dear: Maurin''
Maafkan sikapku suka usil. Semua itu demi mengusir rasa sukaku padamu. Namun, faktanya tidak bisa. I love you, Maurin
from: David
“Huh, dasar cowok sialan. Ganteng sih, tapi akhlaknya terkikis." Maurin ngedumel terus masuk dalam mobil.
Gresik, 2-02-2024
Revisi.Gresik, 6-04-2024
Comments
Post a Comment