Hanya Titipan (Cermin)

 Hanya Titipan




Oleh:Es Setyowatie


Musim kemarau membuat udara panas, ranting-ranting pohon dan rumput-rumput telah mengering. Percikan sedikit api saja mudah menjalar seperti air yang mengalir.

 Begitu juga sore itu, entah dari mana sumber apinya tahu-tahu api telah menjalar di lahan kosong yang berada di belakang rumah,Yenny.  Embusan angin yang kencang membuat api berkobar melahap sebagian rumah kemudian menjalar dengan cepat. Beberapa kayu telah runtuh jatuh menjadi arang dan berserakan bercampur dengan  benda-benda yang terbakar.

Para  warga berusaha untuk memadamkan dengan peralatan seadanya. Kobaran api yang besar   serta angin yang bertiup kencang  hanya berpengaruh sedikit untuk usaha pemadaman meskipun bisa menghambat  api menjalar. 

Beruntung damkar   cepat datang  dengan cekatan   memadamkan api yang membara. Kendati api sudah bisa dipadamkana namun, sebagian rumah sudah habis dilalap api dan hanya menyisakan seperempat rumah saja.

Karena api sudah padam damkar segera meninggalkan lokasi tersebut juga kerumunan orang -orang mulai berkurang. Yang tertinggal hanyalah tetangga sekitar, saudara Yenny dan Pak RT. Mereka membantunya dengan memberi support agar Yenny tidak merasa sendiri dalam menghadapi musibah.

Dukungan dan semangat yang diberikan warga dan saudara sedikit banyak membantu membuat hati perempuan yang rumahnya terbakar itu bisa tampak lebih tenang.


Yang bisa dilakukan Yenny hanya pasrah pada Tuhan sambil tertunduk lesu menyaksikan  puing-puing reruntuhan yang tersisa dari rumah yang sekaligus digunakan untuk membuka usaha. Mata pencaharian satu-satunya sudah  terputus seakan tidak percaya  yang  dilihatnya. 


Apakah ini mimpi? Ia menepuk pipi dan dahinya untuk menjawab rasa keraguannya. Ternyata yang dihadapi adalah realita. Sebuah kenyataan pahit ada dihadapannya dan harus diterima. Kondisinya sekarang  benar-benar  berada di titik nol, harta bendanya ludes. 

Air mata rasanya telah habis dan harapannya telah pupus, kesedihan menghiasi hidup Yenny. Semua terjadi sangat cepat. Apa yang akan aku kerjakan selanjutnya?" tanyanya dalam hati.


Peristiwa itu membuat Yenny tersadar bahwa  apa yang melekat pada diri hanya titipan. Kapan saja diambil pemilik-Nya, kita bisa apa? 

Kini Dia harus bangkit dari titik nol dan mulai dari awal lagi. Karena waktu terus berjalan seiring dengan kehidupan itu sendiri.


Gresik, 5 Oktober 2023

Naskah ini telah direvisi  tanggal ,22-05-2024












Comments

Popular posts from this blog

Reading Slump

Parenting Memahami Anak Usia Dini

Sehat ala Rasolullah Bisa Hidup Tenang