MAGER( Fikmin)

 Marger





Penulis:Es Setyowatie




Tumpukan buku referensi di meja belum juga dibacanya,  padahal dead line bab terakhir  tinggal tiga minggu untuk karya  novel terbarunya . Entahlah akhir-akhir ini Rivena agak murung, ide yang keluar begitu saja mampet* dan seharian hanya mager di kursi malas.



Ia mencoba menggoreskan pena di kertas kosong untuk memancing ide agar keluar.  Sudah beberapa saat belum juga menemukan  gagasan itu  dan tiba-tiba dering telepon mengagetkannya


Sebuah nama muncul dari layar telepon  seluler,  Anita.  Anita adalah sahabatnya yang mempunyai  hobi yang sama yakni, menulis. 


“Apa kabar Revina?” tanya Anita 


“Aku baik -baik saja,” kataku dengan suara lirih namun terdengar tegas


“Ada apa denganmu?  Suaramu hampir tidak terdengar, biasanya kalau seperti ini pasti ada masalah," kata  Anita lewat telepon seluler.


“Eh,  sok tahu!” celutuk Revina



“Bagaimana mungkin aku tidak tahu, aku sahabatmu  dan tentu sudah tahu luar dalam tentangmu. “

Revina tersenyum tipis, dalam hatinya membenarkan ucapan Anita

“Aku lagi mager saja,  padahal ada banyak DL."



“Mungkin kamu lelah dan mengalami writer's block. Cobalah istirahat sejenak keluar dari rutinitas dan ingat niat awalmu masuk dunia literasi," ungkap Anita



“Ok,  baiklah!. Akan kucoba.  Kalau begitu kita tutup dulu ya telepon.  Terima kasih supportnya.”

"Loh kok langsung di putus  teleponnya," keluh Anita dengan kesal. Semarah apa pun Anita paling tidak tega melihat temannya menderita. Semoga semangatnya segera   membara.

***

Usai melakukan refresing  Revina meneguk segelas teh hangat dan kini pikirannya menjadi fress. senyum bulan sabit menghias bibir mungilnya. Ternyata   benar juga nasehat Anita,  sahabatku ini


Dengan  kebugaran yang dimiliki, ia mengingat niat awal menulis, yakni  mengabadikan sebuah  cerita tentang kehidupan serta meninggalkan jejak untuk orang-orang yang dicintainya.



 Semoga  karyaku nanti  bisa   lolos kurasi jika sudah selesai. Revina  tersenyum  dan membayangkan novelnya dibaca para pembaca. Sebuah harapan terselip, semoga tulisan itu akan membawa manfaat bagi sesama sehingga namanya akan selalu hidup dalam hati  pembaca.

Gresik, 27 November 2022

Karya ini hasil revisi dari event   festivalcabaca2022yang pernah kuikuti



#7Hari7Kisah03#7Hari7Kisah2022#Festivalcabaca2022

Comments

Popular posts from this blog

Reading Slump

Parenting Memahami Anak Usia Dini

Sehat ala Rasolullah Bisa Hidup Tenang