Psikologi Keluarga
PSIKOLOGI KELUARGA
Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik Keluarga
Tugas pekan empat membaca bertema keluarga . Pilihan saya jatuh pada dua buku Rahasia keluarga dan Psikologi keluarga. Rahasia keluarga karya Okky Madasari dan Psikologi keluarga karya Sri Lestari . Psikologi Keluarga membahas tentang penanaman nilai dan Penanganan konflik keluarga. Kali ini saya ulas psikologi keluarga lebih dulu
Dalam buku ini dibahas secara tuntas tentang seluk beluk keluarga dengan mudah dipahami. Meskipun kita tahu bahwa masalah keluarga sangatlah kompleks. Buku ini juga memberi pencerahan agar konflik dalam kekularga bisa diatasi dengan baik. Inti dari buku ini adalah, komunikasi merupakan kunci utama dan juga sistem pendekatan dengan dialog dan keteladanan memberikan dampak positif pada perilaku anak.
DEFINISI KELUARGA
Keluarga merupakan bagian terkecil dari masyarakat dan berperan penting bagi kelangsungan hidup bernegara. Ada beberapa definisi keluarga yang diajukan para ahli. Definisi keluarga yang cukup komprehensif menurut Hill adalah rumah tangga yang memiliki hubungan darah atau perkawinan atau menyediakan terselenggaranya fungsi-fungsi instrumental dan fungsi ekspresif keluarga bagi para anggotanya yang berada dalam satu jaringan.
Struktur Keluarga
Struktur keluarga terdiri dari keluarga inti dan keluarga batih. Keluarga batih ada tiga macam yaitu keluarga bercabang, keluarga berumpun dan beranting. Struktur keluarga tidak ditentukan oleh jumlah orang dalam keluarga ,tetapi oleh banyaknya posisi sosial dalam keluarga.
Relasi Dalam Keluarga.
Relasi dalam keluarga dimulai relasi antar pasangan suami istri, kemudian diikuti relasi antara orang tua anak, relasi antara saudara. Relasi dalam keluarga bersifat dinamis dan bisa membawa pengaruh negatif atau positif tergantung pada pola hubungan yang terjadi.
Fungsi Keluarga
Keberfungsian Keluarga dapat dinilai dari tingkat kelentingan dan kekukuhan dalam menghadapi tantangan. Kelentingan keluarga merupakan kemampuan untuk bangkit dari penderitaan dengan menjadi lebih kuat dan lebih memiliki sumber daya. Kekukuhan keluarga menggambarkan kualitas relasi dalam keluarga yang menyumbang bagi kesehatan emosi dan kesejahteraan bagi anggota di dalamnya.
Teori Sistem
Teori sistem menjadi salah satu pendekatan yang sering digunakan dalam kajian keluarga. Teori sistem pertama kali dicetuskan oleh Muchin. Teori sistem memandang keluarga sebagai satu kesatuan yang mempunyai struktur, senantiasa berkembang dan beradaptasi dengan perubahan situasi dan kondisi untuk mempertahankan kontinuitasnya.
PARENTING
Hal yang penting dalam keluarga adalah pengasuhan anak. Karena pengasuhan anak merupakan harapan dan cerminan dari orang tua terhadap anak dimasa depannya, dalam hal ini anak. Dalam pengasuhan , kesadaran pengasuhan merupakan kesadaran terhadap pentingnya peran pengasuhan anak sebagai sarana untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak sesuai dengan tahap perkembangannya.
Adanya kesadaran pengasuhan yang tinggi mendorong orang tua untuk melakukan tugas tugasnya dengan baik sehingga kesejahteraan anak dapat terwujud. Hal ini memungkinkan hak hak anak akan terpuhi sehingga terbentuk generasi yang tangguh dan bertanggung jawab penuh ceria.
NILAI DAN PENDIDIKAN NILAI
Nilai merepresentasikan kriteria normatif yang digunakan untuk memvuat suatu evaluasi.Nilai pada level individu merupakan keyakinan moral yang diinternalisasi dan digunakan sebagai dasar rasional terakhir dari tindakan -tindakan individu. Pada level kelompok nilai adalah, sript ideal budaya yang dipegang secara umum oleh anggota kelompok.
Sedangkan sistem nilai bagian esensial dalam suatu budaya mempengaruhi pola kehidupan dalam masyarakat. Sebagai contoh nilai budaya Jawa yang mementingkan keharmonisan sosial, mendorong pola pergaulan masyarakat ysng dilandasi kerukunan dan sikap menghormati orang lain serta falsafah hidup madya.
Mengenai pendidikan karakter Keluarga dipandang sebagai tempat pendidikan karakter utamanya anak, selain sekolah. Karakter didefinisikan sebagai sekumpulan traif positif yang terefleksi sebagai pikiran, perasaan dan perilaku Karakter terdiri dari tiga komponen, yakni pengetahuan moral, perasaan moral, dan tindakan moral. Nilai dasar yang menjadi landasan karakter adalah nilai hormat.
KONFFLIK DALAM KELUARGA
Konflik didefinisikan sebagai peristiwa sosial yang mencakup penentangan(oposisi) atau ketidaksetujuan. Konflik antar pribadi bisa berdampak menguntungkan maupun merugikan tergantung pada strategi untuk mengelolanya. Konflik pribadi yang dikelola secara konstruktif justru akan memperkukuh hubungan. Namun, sebaliknya konflik yang tidak dikelola dengan baik akan merusak hubungan dan memunculkan emosi negatif.
Konflik dalam keluarga lebih sering terjadi secara mendalam dibandingkan dengan konflik dalam konteks sosial lainnya. Prevalensi konflik dalam keluarga berturut-turut adalah konflik antar saudara, konflik orang tua anak, dan konflik pasangan.
Pada umumnya sumber Konflik antara orang tua dan anak adalah ketidakcocokan antara perspektif anak dengan perspektif orang tua. Konflik orang tua dan anak meningkat pada masa remaja awal dan menurun pada masa remaja akhir.
Biasanya orang tua dalam menghadapi konflik dengan anak menggunakan strategi tertentu diantaranya, melindungi, mengantisipasi, berkompromi dan mengalah.
PENANAMAN NILAI DALAM KELUARGA
Penanaman nilai dalam keluarga mempunyai warna yang berbeda antar keluarga.
Metode sosialisasi nilai yang digunakan orang tua berpengaruh terhadap keberhasilan yang diperoleh dalam sosialisasi nilai. Metode dialog dan peneladan orang tua menunjukkan pengaruh positif pada anak dari pada metode instruksi.
Relasi antara orang tua dan anak juga mempengaruhi penerimaan anak terhadap hal yang disosialisasikan. Anak yang memandang orang tuanya kredibel dan memiliki relasi yang hangat dengan orang tua lebih bersedia menerima nilai yang di sosialisasikan orang tua daripada anak yang memandang orang tuanya kurang kredibel dan relasinya kurang hangat.
POTRET KONFLIK ORANG TUA ANAK
Konflik orang tua dan anak lazim terjadi. Konflik orang tua dan anak yang sering terjadi biasanya masuk ranah psikologis, iuterutama yangnpersonal dan ranah konvensional. Frekuensi emunculan konflik yang tinggi antara orang tua dan anak menghambat tumbuhnya sikap terbuka anak pada orang tua, dan lebih memilih teman sebaya sebagai teman berbagi cerita dan berbagi pengalaman.
Para orang tua menggunakan berbagai cara untuk memantau prilaku anak anak. Perilaku yang tidak sesuai harapan orangbtua biasanya akan menimbulkan konflik orang tua dan anak. Reaksi pertama orang tua dalam menghadapi konflik dengan anak adalah marah. Reaksi orang tua tersebut mengindikasikan bahwa konflik yang muncul belum menjadi sarana pembelajaran dalam mengelola konflik secara konstruktif.
Upaya orang tua dalam mendisiplinkan anak, supaya berperilaku sesuai dengan harapan orang tua kebanyakan masih ditunjukkan dengan teknik unjuk kekuasaan. Padahal menurut teori domain sosial, teknik unjuk kekuasaan justru menghambat internalisasi nilai oleh anak. Teknik unjuk kekuasaan tidak mendorong anak mengembangkan penalaran moral dan melakukan refleksi terhadap tindakannya, sehingga anak tidak memahami alasan mengapa dirinya harus berperilaku tertentu
PENUTUP
Keluarga merupakan tempat tumbuh kembang anak dan orang tua mempunyai peran penting. Seiring berjalannya waktu relasi antara orang tua anak akan timbul konflik. Dengan pendekatan komunikasi yang baik akan menguarai konflik. Keteladan yang diberikan orang tua dan dialog yang terbuka terbukti mampu membawa dampak positif bagi anak.
Comments
Post a Comment